Samarinda Berkabut Asap, Pemkot Ternyata Tak Punya Alat Ukur Kualitas Udara
Pengamatan merdeka.com, kabut asap terlihat jelas jika pandangan mengarah ke kawasan Samarinda Ilir dan Palaran, serta di kawasan Samarinda Seberang. Semakin hari, terlihat semakin menebal.
Kota Samarinda berselimut kabut asap hampir 2 pekan. Diduga kuat, asap itu kiriman daerah lain akibat karhutla. Namun sayang, Pemkot Samarinda tidak punya alat ukur kualitas udara.
Pengamatan merdeka.com, kabut asap terlihat jelas jika pandangan mengarah ke kawasan Samarinda Ilir dan Palaran, serta di kawasan Samarinda Seberang. Semakin hari, terlihat semakin menebal.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa Pocut Baren? Sosok pahlawan dan ulama wanita dari Serambi Mekkah ini begitu besar tekad dan kegigihannya dalam melawan Belanda demi mempertahankan tanah kelahirannya.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
"Sepertinya Samarinda ini enggak punya alat ukur kualitas udara. Ini lama kelamaan, kabut asap semakin tebal, tidak tahu apakah masih kategori sehat atau tidak," kata Rusman (43), salah satu pegawai swasta di Samarinda, ditemui merdeka.com di kawasan Jalan Basuki Rahmad, Senin (9/9) sore.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Nurrahmani membenarkan. Saat ini, di kota Samarinda tidak memiliki alat pengukur kualitas udara, khususnya berkaitan dengan kabut asap.
"Dulu, waktu masih BLH (Badan Lingkungan Hidup), memang ada (alat ukur kualitas udara). Tapi, parameter yang berhubungan dengan kondisi kabut asap, tidak ada," kata Nurrahmani.
Hari ini, menurut Nurrahmani, DLH menggelar rapat agar alat dimaksud, bisa diadakan untuk tahun 2020 mendatang. "Tadi, kami rapat untuk penelusuran alat itu kembali. Perencanaan pemenuhan sesegera mungkin," ujar Nurrahmani.
"Iya (untuk sementara kualitas udara terkait kabut asap belum bisa diukur). Kami tadi rapatkan, untuk rencanakan dengan baik, dan bisa dipenuhi. Mudah-mudahan, bisa terakomodir tahun di tahun yang akan datang," tambahnya.
Untuk diketahui, dalam catatan merdeka.com, di tahun 2014-2015, Kota Samarinda pernah memiliki papan monitor digital pengukur kualitas udara, di kawasan simpang empat Voorvo, dan menerapkan kualitas udara sehat atau tidak sehat. Namun setelah rusak sejak lama, papan itu pun dilepas tanpa perbaikan.
"Memang tetap ada terlihat data sehat dan tidak sehat. Tapi tanpa parameter tentang kabut asap. Melainkan untuk indikator lain misal polusi dari kendaraan," demikian Nurrahmani.
Baca juga:
Kualitas Udara Berbahaya, Anak Sekolah Di Jambi Diliburkan
Terburuk Ketiga Dunia, Begini Penampakan Polusi Udara di Jakarta
Pemindahan Ibu Kota Bisa Mengancam Target Penurunan Emisi Karbon Kaltim
Diskusi Soal Iklim, Anies Baswedan Akan Bertolak ke Denmark
BMKG Duga Polusi Udara di Semarang Akibat Asap Kendaraan dan Bakar Sampah Sembarangan
Data AirVisual: Kualitas Udara Jakarta Peringkat Kedua Terburuk di Dunia Hari Ini
BMKG: Udara Pekanbaru Tidak Sehat