Sambut Ramadan, warga Solo lakukan tradisi padusan
Tradisi ini adalah mandi sebelum Ramadan.
Menjelang datangnya Ramadan, dalam tradisi masyarakat Jawa kebanyakan tak sekedar disambut dengan tradisi sadranan atau ziarah ke makam saja. Salah satu kebiasaan tak dilupakan adalah Padusan membersihkan diri dengan air.
Di wilayah Solo Raya ada sejumlah lokasi favorit warga buat menjalankan tradisi ini. Yakni ritual padusan di Umbul (mata air) Ingas atau Umbul Cokro Tulung, di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten, Grojogan Sewu, Karanganyar dan Umbul Pengging, Boyolali. Sedangkan di Kota Solo, padusan juga digelar di sejumlah kolam renang dan hotel.
Umbul Cokro, yang saat ini menjadi obyek mata air Cokro (OMAC) itu selalu menjadi tujuan utama bagi warga buat menjalankan ritual membersihkan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Entah dari mana atau siapa mengawali tradisi bersih-bersih ini. Padusan Cokro Tulung tak hanya dihadiri oleh masyarakat Kabupaten Klaten, tapi juga dari Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar.
Padusan di mata air Cokro digelar sehari sebelum puasa memang telah menjadi daya tarik wisatawan sejak zaman dulu. Tak hanya mata air yang segar dan jernih, tapi juga ada berbagai hiburan tambahan seperti musik dangdut selalu disuguhkan oleh panitia.
Di Kota Solo, kolam renang Tirtomoyo Manahan Solo juga dipadati warga. Pantauan merdeka.com hingga tengah hari, ribuan warga kebanyakan remaja memenuhi kolam renang di sisi utara Stadion Manahan itu.
Kepala Kolam Renang Tirtomoyo, Ratmoko, memperkirakan tahun ini jumlah pengunjung mengalami peningkatan. Karena selain awal puasa jatuh secara bersamaan, juga bertepatan dengan libur sekolah.
"Tahun kemarin ada 1.000 pengunjung, untuk tahun ini kami menargetkan ada 1.100 pengunjung," kata Ratmoko, Rabu (17/6).