Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Intip ketan merupakan kuliner khas Bulan Ramadan. Makanan ini tidak bisa dijumpai pada bulan-bulan lainnya selain Bulan Ramadan.
-
Apa kuliner khas Sumatera Utara yang populer saat Ramadan? Bubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
-
Dimana kue ketan ditemukan? Kue berbahan dasar ketan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang khas.
-
Apa yang unik dari makan ketan Kemayoran? Dikutip dari kanal YouTube Fokus Indosiar, terdapat cara unik untuk memakan ketan susu di sana. Alih-alih disantap terpisah, banyak pengunjung yang justru mencampurkan tempe goreng gurih dengan satu suap ketan manis atau kelapa.
-
Apa ciri khas soto Kudus? Soto kudus memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan jenis soto-soto lainnya. Soto kudus biasanya dihidangkan dalam mangkuk kecil, dan isiannya terdiri dari suwiran ayam serta kuah bening.
-
Kenapa Sambal Goreng Kentang populer di bulan Ramadan dan Lebaran? Sambal goreng kentang menjadi menu favorit saat bulan ramadan maupun saat lebaran. Bagi banyak orang tak lengkap rasanya bila menyantap makanan sahur, berbuka maupun lebaran tanpa hadirnya sambal goreng kentang.
-
Kapan Ketupat Colet disajikan? Makanan ini tidak hanya hadir saat Idul Fitri saja, melainkan juga Idul Adha dan beberapa acara-acara besar lainnya.
Intip ketan merupakan kuliner khas Kudus. Namun di tempat asalnya, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Meski nyaris punah, usaha jajanan intip ketan masih setia ditekuni Layli.
Bersama suaminya, Layli membuka lapak intip ketan di sekitar Menara Kudus sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam. Mereka membuat intip ketan dengan mempertahankan memasak menggunakan peralatan tradisional.
Mengutip Liputan6.com, proses pembuatan intip ketan sebenarnya cukup mudah. Beras ketan yang sudah dimasak kemudian dicampur parutan kelapa. Langkah selanjutnya bahan-bahan tersebut dipanaskan di atas cobek tanah dengan tungku api.
Layli memilih menggunakan cobek tanah karena aroma dan rasa yang ditimbulkan akan jauh berbeda. Selain itu, menggunakan cobek tanah juga menimbulkan aroma sedap dan lapisan ketan tidak mudah lengket saat sudah matang.
Dalam proses memasaknya, bahan ketan dibuat berbentuk pipih dan ditaburi gula pasir di atasnya.
Untuk menjaga aromanya, Layli menggunakan selembar daun pisang untuk membungkus intip ketan buatannya. Layli mengatakan, keberadaan jajanan tradisional intip ketan masih erat kaitannya dengan Sunan Kudus saat masih menyebarkan Islam pada zaman dulu. Pada waktu itu, Sunan Kudus suka menikmati intip ketan dengan kopi.
Sementara itu Rani, salah seorang pelanggan intip ketan mengaku, keberadaan jajanan tradisional itu kini makin sulit didapatkan. Apalagi keberadaannya makin tergerus oleh makanan kekinian.
“Intip ketan itu rasanya enak dan gurih. Sangat cocok sebagai takjil berbuka puasa saat Ramadan,” kata Rani, mengutip Liputan6.com.