Sapa Aruh Sultan HB X, Ingatkan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
"Semua ini, untuk membangun keluarga-tangguh pandemi, agar tidak menjadi sumber penularan atau tertular orang lain," terang Sultan.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyapa masyarakat dengan Sapa Aruh. Dalam Sapa Aruh ini, Sultan mengingatkan agar masyarat agar mematuhi protokol kesehatan.
"Kalau dulu, Orang Jawa mengandalkan Jangka Jayabaya untuk menerawang masa depan, di zaman ini tergeser perannya oleh para futuris Barat. Salah satu pakarnya berasumsi, jalan terbaik untuk meraih masa depan adalah melangkahkan kaki sejak hari ini sebagai pandoming laku," ujar Sultan di Kantor Gubernur DIY, Selasa (9/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Demikian juga, penanganan terhadap pandemi Covid-19. Hampir setahun kita terganggu oleh penularannya, tapi dalam kenyataan sehari-hari kita belum disiplin mematuhi aturannya," sambung Sultan.
Sultan menuturkan meski sudah dimulai vaksinasi massal untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun masyarakay diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat, kata Sultan tidak boleh abai pada aturan.
"Untuk itu, saya mengingatkan kembali sekaligus mengajak meningkatkan Protokol Kesehatan. Terutama yang sering terabaikan adalah jaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan hanya keluar rumah jika memang perlu," urai Sultan.
Sultan menjabarkan masyarakat harus menjauhi interaksi dengan orang lain. Bahkan, sambung Sultan meski di rumah pun tetap mengenakan masker, karena kini penularannya sudah menjalar antar anggota keluarga dan dengan tetangga.
"Semua ini, untuk membangun keluarga-tangguh pandemi, agar tidak menjadi sumber penularan atau tertular orang lain," terang Sultan.
"Meski protokol itu penting, tapi belumlah cukup. Karena itu saya juga mengajak seluruh otoritas terkait untuk mendayagunakan seluruh sumberdaya, yaitu rekrutmen tambahan tenaga kesehatan, pemanfaatan sumber dana, sarana pendukung untuk isolasi mandiri dengan alih fungsi hotel, pendekatan yang tepat tuju serta penggunaan teknologi tepat guna dan berbiaya murah, seperti GeNose C19 temuan UGM," imbuh Sultan.
Baca juga:
40 Rumah Sakit di Washington Terima Kiriman Masker N95 Palsu
Menkes: Perlu Kerjasama TNI-Polri Tekan Laju Penyebaran Covid-19
Data Kemenkes per 9 Februari 2021: 47,3% Pasien Meninggal Covid-19 Adalah Lansia
Satgas Covid-19 Perpanjang Larangan Izin Masuk Warga Negara Asing
WNA Sembuh dari Covid-19 di Indonesia Bertambah Jadi 804 Orang