Satgas Covid-19: Kepatuhan Menjaga Jarak di Jakarta Masih Rendah
Dewi menilai, ada alasan mengapa DKI Jakarta tingkat kepatuhan menjaga jaraknya rendah. Diantaranya kepadatan penduduk.
Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa tingkat kepatuhan menjaga jarak di DKI Jakarta masih rendah. Dari data Satgas, ada 49 persen kelurahan di Ibu kota yang kepatuhan menjaga jaraknya rendah.
"Ternyata kalau jarak DKI Jakarta masih punya tantangan, ternyata paling tinggi di DKI Jakarta kepatuhan menjaga jaraknya ini 49 persen kelurahan yang ada di sana masih rendah," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam jumpa pers virtual, Rabu (28/7).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dewi menilai, ada alasan mengapa DKI Jakarta tingkat kepatuhan menjaga jaraknya rendah. Diantaranya kepadatan penduduk.
"Bisa jadi kepadatan penduduk juga mungkin berpengaruh terkait luasan wilayah, kepadatan penduduk ini mungkin juga berpengaruh ke sana," ucapnya.
Meski begitu, ketidakpatuhan protokol kesehatan di Ibu Kota secara konsisten menurun. Namun, khusus kepatuhan menjaga jaraknya memang masih rendah.
"Tapi DKI Jakarta secara konsisten dia turun cakupan tidak patuhnya, jadi sebenarnya berproses secara cakupan kelurahan semakin bertambah baik, tapi kalau untuk angkanya memang paling tinggi masih di DKI Jakarta untuk yang kepatuhan menjaga jaraknya cukup rendah," pungkasnya.
Baca juga:
Protokol Kesehatan dan Kegiatan Ekonomi Bisa Berjalan Beriringan
Satgas Covid-19 Sebut Kepatuhan Masyarakat Terhadap Prokes Naik di Semua Provinsi
Satpol PP Bali Akui Sulit Awasi Aturan Makan di Tempat Maksimal 30 Menit
Terbitkan SK, Pemprov DKI Atur Batasan Restoran di Gedung Terbuka dan Tertutup
BNPB: Roda Perekonomian Harus Tetap Berjalan Seiring Penerapan Protokol Kesehatan
Menko Airlangga: Vaksin dan Protokol Kesehatan Penting untuk Keluar dari Pandemi