Satgas Covid-19: Kondisinya Sudah Sangat Memungkinkan untuk Mudik
Pemerintah memutuskan mengizinkan masyarakat mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran Idulfitri 2022.
Pemerintah memutuskan mengizinkan masyarakat mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran Idulfitri 2022. Namun dengan syarat, masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi lengkap atau booster.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah membaik. Sehingga sangat memungkinkan untuk mengizinkan masyarakat mudik Lebaran.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Apa arti dari kata "Mualaf"? Kata "mualaf" berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti "orang yang baru berpaling" atau "orang yang baru masuk Islam".
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
"Memang Satgas melihat bahwa kondisinya sudah sangat memungkinkan," katanya dalam diskusi virtual bertajuk 'Mudik, Booster, dan Masker', Sabtu (26/3).
Sonny menyebut, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap di Tanah Air saat ini cukup tinggi, mencapai 74 persen untuk kelompok umur di atas 12 tahun. Sementara, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan terus membaik.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 16 sampai 25 Februari 2022, hampir 85 persen masyarakat patuh memakai masker. Survei melibatkan 250.000 responden.
"Bahkan mereka yang patuh dan sangat patuh tadi itu 91 persen kepatuhannya karena kesadaran diri. Jadi, sudah sangat baik kesadaran diri masyarakat," ujarnya.
Hasil monitoring duta perubahan perilaku juga menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker meningkat sejak Februari hingga Maret 2022. Pada Februari, tingkat kepatuhan mencapai 8,14, sedangkan Maret menyentuh angka 8,28.
"Bahkan Maret setara dengan Oktober untuk kepatuhan memakai masker," ucapnya.
Menurut Sonny, penurunan kasus positif Covid-19 saat ini berkaitan dengan kepatuhan memakai masker. Saat kepatuhan meningkat, laju penularan virus SARS-CoV-2 itu menurun. Begitu pun sebaliknya.
Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus Covid-19 pada November 2021 hingga Januari 2022. Pada November lalu, kepatuhan memakai masker turun ke angka 7,86, kemudian Desember menjadi 7,80. Di bulan Januari 2022 kembali merosot hingga 7,67.
(mdk/ray)