Satgas Covid-19: Masyarakat Harus Cerdas Memilih Destinasi Liburan
Satgas Covid-19 memang tidak melarang masyarakat Indonesia untuk menghabiskan libur panjangnya di tempat wisata. Namun, masyarakat harus betul-betul paham, agenda kegiatan liburan tersebut tidak boleh menimbulkan risiko penularan virus Corona.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat Indonesia untuk bisa cerdas dalam memilih destinasi liburan pada libur akhir tahun nanti. Dia menyarankan agar masyarakat bisa berlibur di tempat wisata yang lebih sepi. Tidak mengunjungi lokasi wisata yang selalu ramai setiap libur akhir tahun.
"Masyarakat harus bisa lebih cerdas dan memilah dengan baik destinasi liburan jangan berkerumun atau mendatangi tempat dengan potensi kerumunan," kata Wiku saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (12/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Satgas Covid-19 memang tidak melarang masyarakat Indonesia untuk menghabiskan libur panjangnya di tempat wisata. Namun, masyarakat harus betul-betul paham, agenda kegiatan liburan tersebut tidak boleh menimbulkan risiko penularan virus Corona.
"Kami imbau masyarakat agar memanfaatkan libur panjang tanpa meningkatkan risiko-risiko penularan Covid-19," kata Wiku.
Satgas Covid-19 mengaku sudah siap dalam mengantisipasi risiko penularan yang terjadi selama libur panjang. Satgas akan menerapkan antisipasi yang sudah dilakukan saat libur panjang sebelumnya yang dinilai sudah cukup baik untuk menekan kenaikan kasus.
"Jadi Satgas telah merencanakan antisipasi libur panjang yang sama sebagaimana libur panjang yang lalu, yaitu tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November," kata dia.
Satgas seluruh Indonesia akan memantau kegiatan masyarakat saat menghabisi libur natal dan tahun baru. Sehingga, Satgas bisa mengevaluasi lokasi wisata mana yang menimbulkan risiko penularan.
Bukan hanya memantau, Satgas juga akan membuat laporan seperti laporan mingguan yang biasa dibuat Satgas terkait perkembangan kasus Covid-19 selama libur panjang.
"Kami akan koordinasi rutin dengan satgas-satgas daerah maupun Kementerian lembaga yang perlu diikutsertakan agar upaya antisipasi yang dilakukan bisa terjamin pelaksanaannya dengan optimal," ungkapnya.
(mdk/eko)