Satgas Covid-19 Sebut Pengunjung Mal dan Restoran Turun Saat Libur Natal & Tahun Baru
Satgas memprediksi, selama libur Natal dan tahun baru, masyarakat lebih memilih mengunjungi tempat wisata ketimbang mal dan restoran. Sebab, berdasarkan pemantauan Satgas Penanganan Covid-19, jumlah pengunjung tempat wisata meningkat.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan pengunjung mal dan restoran menurun selama libur Natal 2020 dan tahun baru 2021. Pemantauan ini dilakukan mulai 24 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021.
Kondisi ini berbeda dengan libur akhir Oktober 2020 lalu. Dewi menyebut, saat libur akhir Oktober 2020, terpantau 436.870 orang berada di mal. Sedangkan pada libur Natal dan tahun baru ini turun menjadi 379.107 orang, artinya ada penurunan 13,22 persen.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Sedangkan jumlah orang terpantau berada di restoran pada libur akhir Oktober 2020 sebanyak 1.132.696. Saat libur Natal dan tahun baru turun ke angka 975.040 orang. Ini menunjukkan, ada penurunan 13,92 persen.
"Ternyata jumlah orang yang dipantau saat Natal dan tahun baru ini menurun berarti tidak banyak orang yang pergi ke sana (mal dan restoran). Sedangkan saat liburan Oktober ke November jauh lebih tinggi. Berarti waktu itu, orang-orang lebih memilih mal dan restoran sebagai tempat untuk menghabiskan waktu," jelasnya saat mengisi talk show Covid-19 Dalam Angka di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (6/1).
Dewi memprediksi, selama libur Natal dan tahun baru, masyarakat lebih memilih mengunjungi tempat wisata ketimbang mal dan restoran. Sebab, berdasarkan pemantauan Satgas Penanganan Covid-19, jumlah pengunjung tempat wisata meningkat.
"Jadi mungkin memang mereka tadi larinya lebih ke tempat wisata akhirnya. Jadi ini tren yang kita lihat sebetulnya saat libur Natal dan tahun baru sekarang tidak terjadi peningkatan orang di mal dan restoran namun tempat wisata tadi kita lihat mengalami kenaikan," kata dia.
Sebelumnya, Dewi Nur Aisyah melaporkan hasil pemantauan selama libur Natal 2020 dan tahun baru 2021 di Indonesia. Dia menyebut, saat libur Natal dan tahun baru, jumlah orang yang mengunjungi tempat wisata lebih tinggi dibandingkan hari biasa pada dua pekan sebelumnya.
Hal ini ditandai dengan jumlah orang yang dipantau oleh tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di 324.493 tempat wisata naik menjadi 1.181.508 orang dari sebelumnya hanya 700.815 orang. 324.493 Tempat wisata tersebut berada di 426 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Tanah Air.
"Artinya apa? Terjadi peningkatan jumlah orang yang terpantau di tempat wisata sekitar 68,59 persen," kata Dewi saat mengisi talk show Covid-19 Dalam Angka di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (6/1).
Dia juga membeberkan adanya perbedaan peningkatan jumlah orang yang dipantau di tempat wisata saat libur Natal dan tahun baru. Saat libur Natal, jumlah orang yang dipantau mengalami kenaikan sebesar 34,21 persen dari 200.016 menjadi 268.443 orang.
Sedangkan saat libur tahun baru, jumlah orang yang dipantau mengalami kenaikan sebesar 161,7 persen dari 202.114 menjadi 528.978 orang.
"Justru di masa tahun baru liburan itu kenaikannya betul-betul mencapai 161 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya," sambung dia.
Sementara itu, kepatuhan masyarakat menggunakan masker dan menjaga jarak saat berada di tempat wisata selama libur Natal dan tahun baru menurun tipis. Penurunan terjadi setiap hari Kamis dan Jumat setiap pekan.
Saat libur Natal, kepatuhan menggunakan masker turun menjadi 81 persen dari 82 persen. Sedangkan pada libur tahun baru, kepatuhan menjaga jarak turun ke angka 77 persen dari sebelumnya 80,57 persen.
Baca juga:
Viral Para Crazy Rich Surabaya Makan Habiskan Rp21 Juta, Langsung Rebutan Mau Bayar
Lockdown, Boneka Beruang Jadi Pengunjung Restoran di Prancis
INFOGRAFIS: Tips Aman Makan di Restoran saat Covid-19
Pemprov DKI Verifikasi Data Hotel dan Restoran Calon Penerima Dana Hibah Pariwisata
Pemprov DKI: 406 Hotel dan 1.270 Restoran Ajukan Permohonan Dana Hibah Pariwisata
INFOGRAFIS: Protokol Covid-19 untuk Restoran