Satgas Covid-19 Ungkap Penyebab Ledakan Kasus di Kudus
Wiku juga tak menampik ledakan kasus di Kudus juga berdampak kepada tenaga kesehatan yang kembali terinfeksi Covid-19 meski sudah mendapat vaksin secara lengkap, yaitu dosis 1 dan 2.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan tradisi ziarah, kupatan menjadi contoh penyebab ledakan kasus positif Covid-19 di Kudus pasca libur lebaran. Sementara ledakan kasus di Bangkalan terjadi dikarenakan tradisi silaturahim saat lebaran.
"Kenaikannya disebabkan salah satunya dipicu wisata religi berupa ziarah, serta tradisi kupatan, yang dilakukan warga Kudus pada 7 hari pasca lebaran," ujar Wiku dalam konferensi pers melalui channel YouTube BNPB Rabu (9/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Untuk antisipasi hal ini, kata Wiku, jajaran pemerintah pusat telah melakukan tindakan dengan melakukan koordinasi dan memberi bantuan kepada daerah-daerah yang alami lonjakan kasus.
Wiku juga tak menampik ledakan kasus di Kudus juga berdampak kepada tenaga kesehatan yang kembali terinfeksi Covid-19 meski sudah mendapat vaksin secara lengkap, yaitu dosis 1 dan 2.
Ia menjelaskan, cakupan vaksinasi secara umum di Jawa Timur dan Jawa Tengah berkisar 19 persen. Tetapi secara nasional cakupan vaksinasi untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 94,97 persen.
"Tetapi perlu diingat bahwa jika sudah divaksinasi secara penuh maka protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat," ucapnya.
Wiku enggan berkomentar lebih jauh dugaan ledakan kasus di Kudus dan kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah diakibatkan mutasi varian baru.
"Tentang perkembangan varian, sampel dari darah itu sedang diteliti dan simpulan sebab akibat dan varian terhadap peningkatan kasus pun ini membutuhkan studi lebih mendalam," jelasnya.
Sementara itu, ada 9 kabupaten/kota dengan status mengkhawatirkan yaitu;
Kudus dengan kenaikan kasus 7.594 persen dan bed occupancy rate (BOR) mencapai 90,2 persen
Jepara dengan kenaikan kasus 685 persen dan BOR 88,18 persen
Demak dengan kenaikan 370 persen dan BOR mencapai 96,3 persen
Sragen dengan kenaikan kasus 338 persen dan BOR mencapai 74,84 persen
Bandung dengan kenaikan kasus 261 persen dan BOR mencapai 82,73 persen
Kota Cimahi dengan kenaikan kasus 250 persen dan BOR mencapai 76,6 persen
Pati dengan kenaikan kasus 205 persen dan BOR mencapai 89,57 persen
Kota Semarang dengan kenaikan kasus 193 persen dan BOR mencapai 87,95 persen
Pasaman Barat dengan kenaikan kasus 157 persen dan BOR mencapai 75 persen
Suatu wilayah berstatus mengkhawatirkan jika memiliki indikator berikut;
Kenaikan kasus di atas 100 persen dan keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 sebesar 70 persen. Kemudian, kenaikan kasusnya lebih dari 100 persen dan keterisian tempat tidur pasien masih kurang di bawah 70 persen.
Selanjutnya, kenaikan kasus kurang dari 100 persen dan keterisian tempat tidurnya lebih dari 70 persen. Dan yang terakhir apabila kenaikan kasusnya kurang dari 100 persen dan keterisian tempat tidur kurang dari 70 persen.
Jika satu wilayah berada pada Indikator mengkhawatirkan itu menunjukkan penanganan di wilayah tersebut sudah mulai tidak terkendali, dan akan berdampak meningkatnya angka kematian, jika tidak ada intervensi pemerintah.
Baca juga:
Telusuri Klaster Pabrik Tas, Warga Gunungkidul Kontak Erat dengan Pekerja di Tes PCR
Pesanan BTS Meals Membludak, Satgas Covid-19 Ingatkan Seluruh Pihak Bisa Kerja Sama
Update Kasus Positif Covid-19 di RI 9 Juni 2021
Banyak ASN Positif Corona, Kantor Setda Garut Ditutup Sementara
Satgas Sebut Penanganan Covid-19 di 9 Kabupaten/Kota Berstatus Mengkhawatirkan
Penyebab Terjadinya Gelombang Dua Covid-19