Satgas Depok Temukan 40 Kasus Covid dari Klaster Libur Lebaran
40 Kasus tersebut menyebar di hampir seluruh kecamatan di Kota Depok. Klaster libur lebaran ini sambung Dadang berbeda dengan klaster halal bihalal lebaran.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan dari hasil tracing pihaknya menemukan adanya klaster libur lebaran. Setidaknya ada 40 kasus yang terjadi karena libur lebaran 2021.
"Kami mengidentifikasi hasil tracing kita sementara ada 40 kasus dari klaster libur lebaran," kata Dadang, Selasa (15/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
40 Kasus tersebut menyebar di hampir seluruh kecamatan di Kota Depok. Klaster libur lebaran ini sambung Dadang berbeda dengan klaster halal bihalal lebaran. “Ini libur lebaran. Jadi mereka keluar Depok biasanya dan terpapar,” ucapnya.
Dalam beberapa hari belakangan terjadi lonjakan kasus siginifikan di Kota Depok. Yang biasa hanya 100 kasus baru per hari, kemarin melonjak hingga 350 kasus baru pada Minggu (13/6). Dan pada Senin (14/6) ada 120 kasus baru.
"Angka itu kan fluktuatif ya setiap hari. Kemarin 350, sekarang 120 lagi. Tetapi kalau untuk positivity rate saat ini memang 30 persen," bebernya.
Terkait dengan bed occupancy rate (BOR) saat ini di atas 60 persen pada Juni ini. Di mana pada Mei BOR sempat rendah karena kasusnya melandai.
"BOR dibanding 31 Mei itu 31,4 persen. Untuk 13 Juni kemarin datanya 66,1 persen. Memang secara WHO kan 60 persen. Mudah-mudahan ini tidak terus bertambah," katanya.
Oleh karena itu pihaknya meminta pihak rumah sakit menambah kamar isolasi. Per 31 Mei BOR untuk kamar ICU pada 31 Mei sebesar 47,2 persen dan pada 13 Juni mencapai 66,1 persen.
"Kami pun mengimbau kepada rumah sakit untuk mengaktifkan kembali ruang-ruang isolasi yang kemarin digunakan untuk pasien non Covid-19. Tetapi rumah sakit itu sudah punya langkah mitigasi ketika terjadi peningkatan kasus ruangan yang kemarin dimanfaatkan untuk non-Covid, sekarang mulai lagi ditambah untuk covidnya karena ada tren peningkatan kasus," pungkasnya.
Baca juga:
Anggota Positif Covid-19, Komisi I DPR Tiadakan Kegiatan Sepekan
Satgas Sebut Vaksin Covid-19 di RI Masih Efektif Lawan Varian Delta
Razia Masker di Kebon Nanas Jakarta
Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Tertinggi dalam Sebulan, BOR Sudah 80 Persen
14 Warga Jakarta Timur Positif Covid-19 Diisolasi di Graha Wisata TMII
Satgas Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi di Daerah Asal dan Tujuan Mudik
Pimpinan DPR Minta Pemerintah Ambil Langkah Taktis Atasi Lonjakan Covid-19