Satgas Jelaskan Karakter Kematian Akibat Covid-19 di Daerah yang Perlu Diwaspadai
Menurut Wiku, pemerintah daerah juga perlu mengaitkan data kematian dengan ketersediaan dan pemanfaatan tempat isolasi terpusat. Bahkan hingga jumlah Satgas posko dan pelaksanaan fungsi posko hingga tingkat RT/RW.
Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito ungkap sejumlah karakteristik kematian akibat COVID-19 di Indonesia yang perlu diwaspadai.
"Kita memerlukan pendekatan khusus yang berfokus pada penurunan angka kematian," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB dari Jakarta dilansir Antara, Kamis (2/9) sore.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Wiku mengatakan angka kematian yang tinggi di sejumlah daerah bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya rumah sakit yang penuh, alat-alat yang tidak tersedia di rumah sakit rujukan, tidak adanya tempat isolasi terpusat, adanya tempat isolasi terpusat namun tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Atau bisa karena penanganan warga yang terkena COVID-19 tidak dilakukan dengan sesegera mungkin karena tidak berjalannya fungsi posko atau satgas di level kelurahan/desa," ujarnya.
Pemerintah daerah tidak hanya wajib memahami data daerah, namun juga wajib mengaitkan satu data dengan yang lainnya agar dapat diidentifikasi masalah kematian yang sebenarnya.
Beberapa contoh data yang harus dikaitkan satu sama lain, kata Wiku, adalah hubungan data kematian dengan situasi yang berpotensi menjadi penyebab angka kematian yang masih tinggi. "Seperti data keterisian tempat tidur perawatan isolasi dan ketersediaan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan," katanya.
Menurut Wiku, pemerintah daerah juga perlu mengaitkan data kematian dengan ketersediaan dan pemanfaatan tempat isolasi terpusat. Bahkan hingga jumlah Satgas posko dan pelaksanaan fungsi posko hingga tingkat RT/RW.
"Pemerintah daerah harus mulai meninjau karakteristik kematian di daerahnya masing-masing, baik berdasarkan usia maupun berdasarkan tingkat gejalanya," katanya.
Wiku mengatakan seluruh kepala daerah wajib mencari tahu penyebab kematian, terutama di daerahnya dan menghubungkan dengan keadaan dan kapasitas daerahnya masing-masing agar dapat segera menemukan akar permasalahan dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Baca juga:
Satgas Covid-19: Kepala Daerah Wajib Cari Tahu Penyebab Utama Kematian Pasien
Jepang Temukan Partikel Hitam Pada Vaksin Moderna
Muncul Covid-19 Varian Mu, Pemerintah Awasi Mobilitas Internasional
Varian Baru Virus Corona Mu Hantui Amerika Latin
Satgas: Kasus Covid-19 Menurun 45 Persen pada Agustus 2021