Satgas Pangan Polri Klaim Harga Beras di Makassar Mulai Turun, Ini Sebabnya
Satgas mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
Satgas Pangan Polri mengecek harga beras di dua pasar tradisional terbesar di Kota Makassar yakni Terong dan Pa'baeng-baeng,
- Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
- Satgas Pangan Polri Pastikan Bahan Pokok Tersedia dan Harga Stabil Selama Ramadan
- PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
- Sidak Gudang Beras Bulog di Jakut, Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Turun Sebelum Puasa
Satgas Pangan Polri Klaim Harga Beras di Makassar Mulai Turun, Ini Sebabnya
Tim Satuan Tugas Ketersediaan Pangan Satgas Pangan Polri turun meninjau harga beras di dua pasar tradisional terbesar di Kota Makassar yakni Terong dan Pa'baeng-baeng, Jumat (1/3).
Hasil dari peninjauan tersebut Satgas Pangan Polri menyebut saat ini harga beras di Kota Makassar mulai turun.
Kepala Sub Satgas Ketersediaan Pangan Satgas Pangan Polri, Komisaris Besar Hermawan mengatakan turun melakukan pengecekan terkait ketersedian atau stok angan khususnya beras. Tak hanya itu, Satgas Pangan Polri juga melakukan pengecekan masalah harga.
"Alhamdulillah, kita turun di dua pasar besar yakni Pasar Terong dan Pa'baeng-baeng. Alhamdulillah tanggapan dari pedagang beras mengatakan bahwa dengan turunnya, digelontorkannya, dibanjiri beras SPHP dengan harga Rp10.900 per kilogram itu sangat besar mempengaruhi harga produk beras lokal," ujarnya kepada wartawan.
Sejak adanya SPHP dari Bulog, Hermawan menyebut saat ini harga beras premium dan medium mulai turun. Ia mengungkapkan jika sebelumnya harga beras premium pada posisi Rp15 ribu, tetapi saat ini sudah menjadi Rp13 ribu.
"(Beras kualitas) Medium di Pasar Terong dari Rp14 ribu menjadi 12 ribu. Kemudian kita ke Pasar Pa'baeng-baeng ternyata adanya beras SPHP juga bisa menurunkan (harga) beras lokal," tuturnya.
"Di mana beras lokal premium dari Rp15 ribu menjadi Rp13.500. Kemudian (beras) medium dari Rp14 ribu menjadi 13.500. Itu yang kita temukan di lapangan," kata Hermawan.
Hermawan mengaku sejak dibanjirinya beras SPHP, harga beras mulai bergerak turun. Apalagi, harga beras SPHP hanya Rp10.900 per kilogram.
"Jadi sangat besar manfaatnya beras SPHP mempengaruhi beras lokal yang ada. Saat ini dibanjiri beras tradisional, sehingga beras lokal mulai turun sejak turunnya beras SPHP," kata dia.
Hermawan mengaku yakin harga beras akan premium dan medium akan terus turun jelang Ramadan. Apalagi, Bulog sudah siap distribusi beras SPHP ke retail modern dan tradisional.
"Sekarang sedang berproses, dan barang cukup banyak. Total stok ada 57 ribu yang ada di sini itu akan digelontorkan ke wilayah Sulsel," ungkapnya.
Hermawan mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
"Imbauan kami kepada masyarakat agar menyikapi beras SPHP ini menjadi solusi terbaik untuk memberikan pilihan, bahwa ada beras yang lebih murah. Di mana pemerintah membelinya dari luar negeri dengan pembelian premium, tapi dijual dengan harga medium," tegasnya.
Sementara salah satu pedagang di Pasar Pa'baeng-baeng Makassar Hj Sarinah mengatakan kenaikan harga beras di Makassar sudah hampir satu bulan. Meski demikian, Sarinah menyebut harga beras mulau turun.
"Harga masih normal, harganya Rp12 ribu untuk satu liter untuk beras medium. Sementara (beras) premium Rp12.500 per liter," ujarnya.
Sementara untuk takaran 1 kilogram (Kg), harga beras di Pasar Pa'baeng-baeng mulai turun tipis dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya harga beras premium mencapai Rp17 ribu/Kg, tetapi saat ini sudah Rp15-16 ribu/Kg.
"Kalau normalnya dulu Rp10 ribu/kg. Sekaran per kilo itu antara Rp15-16 ribu..
Sarinah menjelaskan pasokan beras di tokonya berasal dari Kabupaten Sidrap dan Jeneponto. Secara kualitas, beras dari Kabupaten Sidrap lebih bagus dibandingkan Jeneponto.
"Beras dari sidrap memang bagus," sebutnya.
Sarinah mengaku tokonya juga mendapatkan pasokan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog. Hanya saja, suplai beras SPHP dari Bulog terbatas.
"Kalau dari Bulog biasanya masuk cuma 1-2 ton per minggu. Itu engga cukup, untuk di jual ke pembeli," tuturnya.
Sarinah berharap stok beras pada Maret 2024 bertambah. Apalagi, Maret sejumlah daerah di Sulsel sudah memasuki musim panen.
"Ditunggu ini panen," ucapnya.