Satgas Temukan 4.941 Warga Makassar dengan Saturasi Oksigen di Bawah 90 Persen
Satuan Tugas (Satgas) Detektor Makassar telah memeriksa kondisi 61.137 warga dalam beberapa hari terakhir. Mereka menemukan 4.941 orang memiliki saturasi atau kadar oksigen dalam darah di bawah 90 persen serta 740 orang bersuhu badan lebih dari 38 derajat celsius.
Satuan Tugas (Satgas) Detektor Makassar telah memeriksa kondisi 61.137 warga dalam beberapa hari terakhir. Mereka menemukan 4.941 orang memiliki saturasi atau kadar oksigen dalam darah di bawah 90 persen serta 740 orang bersuhu badan lebih dari 38 derajat celsius.
”Ternyata banyak warga yang saturasinya di bawah 90 dan suhunya tinggi. Ini membahayakan, karena kita akan lakukan PCR (polymerase chain reaction), bukan antigen, ke semua warga yang terdata," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Rabu (14/6).
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Wali Kota yang disapa Danny Pomanto ini meminta kerja sama masyarakat Makassar untuk bisa menerima kedatangan Satgas Detektor ke rumah. Dia mengakui masih banyak kekurangan, namun hal itu akan terus dievaluasi.
“Insyaallah tiap hari kita evaluasi kekurangannya. Tolong kerja samanya. Kita juga sudah koordinasi dengan TNI Polri untuk mengawal ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Pakar Kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar Prof Idrus Paturusi mengatakan, saturasi di bawah 90 persen sangat bahaya. Batas kadar oksigen dalam darah seharusnya 95 persen.
“Ini yang banyak terjadi di Kota Jakarta, biasa disebut Happy Hypoxia, di mana orang-orang tidak mengetahui jika oksigen dalam darahnya berkurang. Dan ini bahaya jika tidak ditindaklanjuti dengan cepat," tuturnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mendukung penuh Makassar Recover. Dia mengatakan, program ini menyasar RT/RW. Tanggung jawab di setiap wilayah berada pada camat dan lurah.
"Program yang digagas pak wali ini kami dukung dan support penuh karena kita ingin memutus rantai Sovid-19. Tapi timbulnya keresahan masyarakat karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan camat dan lurah kepada warganya," ucapnya.
Witnu pun meminta camat dan lurah untuk maksimal bekerja untuk menyukseskan Makassar Recover. "Kami Polri ikut mengawal. Ini perlu sinergitas antara pemerintah dan aparat setempat. Jika ada keluhan sama-sama kita carikan solusinya," sebutnya.
(mdk/yan)