Satgas TNI-Polri tangani campak di Papua berlaku sepanjang 2018
Namun, bukan hanya dokter saja yang nantinya akan diterjunkan oleh TNI-Polri. Tapi, juga obat-obatan dan bahan logistik lainnya yang siap untuk diberikan kepada penduduk di Asmat, Papua.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan segera membentuk Satgas gabungan TNI-Polri terkait penanganan wabah penyakit campak yang terjadi di Asmat, Papua. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat pimpinan TNI-Polri pagi tadi.
Sesuai hasil koordinasi dengan Polri, Hadi mengatakan nantinya Satgas tersebut akan bekerja sepanjang tahun 2018. Nantinya, tim akan menurunkan juga tenaga medis dan termasuk beberapa dokter spesialis kulit yang memang sangat dibutuhkan warga Asmat, Papua.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Apa yang dilakukan TNI terkait kasus Imam Masykur? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
"Satgas ini adalah satgas yang melaksanakan tugas sepanjang tahun. Jadi selama satu tahun, selama periode tahun itu. Dan Kegiatannya adalah dalam bentuk pertama, kita akan menerjunkan tenaga tenaga medis, termasuk dokter spesialis dan akan kita datangi tempat yg dianggap rawan terhadap penyakit," ujar Hadi kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1).
Namun, bukan hanya dokter saja yang nantinya akan diterjunkan oleh TNI-Polri. Tapi, juga obat-obatan dan bahan logistik lainnya yang siap untuk diberikan kepada penduduk di Asmat, Papua.
"Tentunya ditambah dengan dukungan logistik, dan dukungan obat-obatan. Yang paling penting kita juga akan menerbangkan dokter terbang. Apakah wilayah itu terjangkit Penyakit atau tidak, tetap akan kita datangi secara periodik dengan tenaga tenaga dokter dan tenaga medis lainnya," ujarnya.
"Selanjutnya, dalam kegiatan kita akan koordinasi antara Asisten operasi Panglima TNI dan Asisten operasi Kapolri, untuk berbicara secara teknis dan tak terlalu lama segera diterjunkan ke lapangan. Apa yang disampaikan Presiden perintahnya jelas dan kami siap melaksanakan tugas sesuai perintah bapak Presiden," tandasnya.
Baca juga:
Jokowi minta TNI-Polri bentuk Satgas tangani wabah campak di Papua
Jokowi akui bantuan sulit tembus ke Suku Asmat terkendala transportasi
Mensos Idrus Marham: Gizi buruk & campak Suku Asmat sudah diatasi
25 Anak di Kampung Pedam Papua meninggal akibat campak dan gizi buruk
Polda Papua gelar pengobatan untuk penderita gizi buruk dan campak di Asmat