Satpam diskotek diduga tewas dikeroyok polisi usai tagih uang masuk
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka bacok di kepala, luka tusuk di punggung, lengan, dan tangan kanan.
Pengeroyokan anggota polisi terhadap petugas satuan pengamanan (Satpam) diskotek Darma Agung (DA) Palembang bernama Adiron Plaza alias Adi (40) diduga disebabkan para pelaku enggan membayar duit cas (masuk) diskotek. Sebelum dikeroyok, korban dan para pelaku sempat cekcok mulut.
Salah seorang saksi mata, Dayat (27) mengatakan, korban menagih uang cas terhadap para pelaku yang diperkirakan sepuluh orang, satu di antaranya anggota polisi. Merasa anggota polisi, para pelaku enggan memberikan uang.
Korban pun tetap berusaha menagihnya. Lagi-lagi, anggota tersebut bersikeras ingin masuk gratis. Kemudian, terjadilah cekcok mulut dan berakhir dengan pengeroyokan yang berujung korban tewas dengan sejumlah luka tusuk dan bacok di tubuhnya.
"Dia (korban) itu minta duit cas, tapi nggak dikasih. Diminta lagi, malah ribut. Korban dikeroyok ramai-ramai," ungkap Dayat di kamar mayat Rumah Sakit Muhammad Husin Palembang, Minggu (8/5).
Diketahui, seorang sekuriti diskotik DA yang beralamat di Jalan Kolonel H Burlian Palembang bernama Adiron Plaza alias Adi (40) tewas mengenaskan setelah dikeroyok sejumlah orang. Diketahui, salah satu pelaku adalah anggota polisi yang bertugas di Polres Pagaralam, Sumatera Selatan berinisial IDP.
Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi di halaman parkir diskotik DA, Minggu (8/5) pukul 04.00 WIB. Belum diketahui penyebabnya, korban yang tengah menjaga keamanan diskotik dikeroyok para pelaku hingga tewas.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka bacok di kepala, luka tusuk di punggung, lengan, dan tangan kanan. Dalam kondisi kritis, korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Muhammad Husin (RSMH) Palembang.
Tak lama, korban menghembuskan nafas terakhir. Setelah sempat dibawa ke kamar mayat, korban dibawa keluarga ke rumah duka di Jalan Perjuangan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Baca juga:
Satpam diskotek di Palembang tewas, diduga dikeroyok polisi
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.