Satu bulan tanpa titik terang, keluarga Novel ragu keseriusan Polisi
Satu bulan tanpa titik terang, keluarga Novel ragu keseriusan Polisi. Kakak kandung Novel, Taufik Baswedan mengaku kecewa dengan kinerja polisi dalam mengungkap kasus yang menimpa adiknya. Padahal, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kepolisan untuk mengusut kasus ini secara cepat agar pelaku tertangkap.
Pihak Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri mengamankan AL yang diduga memiliki indikasi sebagai pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Namun selang melakukan pemeriksaan selama hampir 1 X 24 jam, AL dilepas.
Ini membuat pihak keluarga Novel Baswedan bereaksi. Kakak kandung Novel, Taufik Baswedan mengaku kecewa dengan kinerja polisi dalam mengungkap kasus yang menimpa adiknya. Dia mempertanyakan keseriusan polisi mengungkap kasus ini karena sudah hampir satu bulan berlalu belum ada titik terang.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Di mana letak Air Terjun Grenjengan Kembar? Air Terjun Grenjengan Kembar merupakan surga tersembunyi di lereng Gunung Merbabu. Air terjun ini letaknya berada di tengah kawasan hutan pinus Dusun Citran, Desa Muneng, Kecamatan Pakis, Magelang.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana letak Air Terjun Naisogop? Letaknya berada di Desa Sarimarrihit, sekitar 15 km dari pusat Kabupaten Samosir.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
"Ya kita lihat bahwa perkembangan perkara ini sangat lambat padahal sekarang sudan 1 bulan tapi pelakunya belum terungkap," kata Taufik kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (11/5).
Padahal, imbuh Taufik, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan pihak kepolisan untuk mengusut kasus ini secara cepat agar pelaku bisa segera tertangkap. Taufik membandingkan penanganan kasus penggerebekan teroris dengan pengungkapan teror yang menimpa Kasatgas penyidikan e-KTP itu. Menurutnya, pengungkapan teroris sangat cepat meski dengan informasi minim sedangkan hal sebaliknya dihadapi oleh Novel.
"Di perkara seperti teroris dengan bukti yang lebih minim polisi dapat mengungkap dengan cepat, padahal dalam kasus seperti ini kecepatan sangat penting apalagi dalam kasus teror terhadap novel ini ditemukan banyak alat bukti," ujarnya.
"Jadi kita melihat polisi tidak ada kemauan untuk mengungkap perkara ini," ucapnya.
Lamanya waktu yang dibutuhkan polisi untuk menyelesaikan kasus ini membuat sejumlah pegiat dan aktivis antikorupsi mendesak KPK turun tangan dan membantu pihak kepolisian. Desakan itu semakin kuat berhembus. Polisi hanya menanggapi santai dan meminta semua pihak memberi kepercayaan pada penegak hukum.
"Percayakan saja sama kepolisian," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/5).
Polisi mengaku belum menerima kabar bahwa KPK akan turun tangan membantu penyidikan kasus Novel. Sejauh ini polisi masih dalam tahap memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti. "Belum dapat itu (bantuan)," singkatnya.
(mdk/noe)