Satu dari Empat WNA yang Dideportasi Masih di Rumah Detensi Imigrasi Bali
Sompie menjelaskan, mengenai Davidson Cheryl Melinda yang belum diberangkatkan karena tiket maskapai yang dibawa oleh Melinda berbeda dengan maskapai 3 rekannya yang lainnya.
Imigrasi mendeportasi empat warga negara Australia yang diduga ikut dalam aksi Papua Merdeka di Sorong, Papua. Aksi demonstrasi tersebut dilakukan pada 27 Agustus 2019 lalu.
Warga negara Australia tersebut, Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31) dan Cobbold Ruth Irene (25).
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny F Sompie mengatakan, tiga WNA sudah dideportasi ke Australia. Sementara Davidson Cheryl Melinda saat ini masih dititipkan di Rumah Detensi Imigrasi Bali.
"Kemarin kita sudah memberangkatkan tiga warga negara asal Australia untuk kembali pada negaranya. Tinggal satu (Davidson Cheryl Melinda) menunggu waktu pemulangannya. Sementara kita tempatkan di Ruang Detensi Imigrasi di Bali ini, sebelum dia kita berangkatkan ke negaranya," katanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Selasa (3/9).
Dia menjelaskan, 4 warga negara asing dipulangkan lantaran kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggalnya. Dimana mereka masuk menggunakan bebas visa kunjungan.
"Mereka ditemukan oleh instansi penegak hukum dan aparat keamanan di Sorong, ikut terlibat dalam sebuah kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan kedatangan mereka ke Indonesia," ujarnya.
"Oleh karena itu setelah itu dilakukan pemeriksaan oleh aparat keamanan imigrasi juga melakukan pemeriksaan secerah mendalam berdasarkan dokumen perjalanan visa dan izin tinggalnya. Maka mereka dikenakan pasal 75 Undang-undang nomor 6 tahun 2011. Bahwa mereka melakukan sebuah kegiatan yang merugikan, mengganggu situasi Kamtibmas di Indonesia," sambung Sompie.
Sompie menjelaskan, mengenai Davidson Cheryl Melinda yang belum diberangkatkan karena tiket maskapai yang dibawa oleh Melinda berbeda dengan maskapai 3 rekannya yang lainnya.
"Tiket sudah siap, hanya maskapai penerbangan yang membawa yang bersangkutan (Melinda) berbeda dengan maskapai penerbangan yang 3 kawannya yang sebelumnya tadi malam sudah diberangkatkan kira-kira 22.30 Wita," ujarnya.
"Pemeriksaan terhadap mereka sudah selesai mereka diperiksa oleh aparat di Sorong, termasuk Kantor Imigrasi kelas ll TPI Sorong. Jadi di sini tinggal untuk pemulangan saja. Jadi tindakan administrasi keimigrasiannya sudah tuntas oleh Kepala Kantor imigrasi kelas ll TPI Sorong dan dititipkan. Di sini karena menunggu maskapai penerbangan yang akan membawa bersangkutan membawa ke negaranya," tutup Sompie.
Baca juga:
Haedar Nashir: Saya Percaya Masyarakat di Papua Ingin Damai
Polisi Tahan Tri Susanti Korlap Aksi di Asrama Mahasiswa Papua
Respons Istana Terkait Desakan Presiden Jokowi Kunjungi Papua
Kapolri Ungkap Fakta-Fakta Penting Penyebab Kerusuhan Papua
Polisi Sebut Konten Hoaks Provokasi Rusuh Papua Libatkan Elite Dalam dan Luar Negeri
Polisi Tegaskan Pembatasan Internet di Papua Bukan untuk Tutupi Fakta
VIDEO: Haedar Nashir Percaya Masyarakat Papua Ingin Situasi Damai