Satu keluarga bandar narkoba di NTB ternyata sindikat besar
BNN masih mengembangkan penyelidikan terkait asal barang dan mendalami siapa induk sindikat bandar narkoba tersebut.
Kepala Badan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Barat Kombes Pol Mufti Jusnir menyatakan, bandar narkoba yang ditangkap di Abian Tubuh, Cakranegara, Kota Mataram, diduga merupakan sindikat besar di wilayah Mataram.
"Bandar tersebut sudah masuk target penangkapan. Diduga bandar tersebut masuk jaringan sindikat besar di Mataram yang sudah dijadikan target BNN dan Polda NTB," kata Mufti di Mataram, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/5).
Menurut Mufti, BNN masih mengembangkan penyelidikan terkait asal barang dan mendalami siapa induk sindikat bandar narkoba tersebut.
BNN menangkap satu keluarga yang merupakan bandar narkoba di Lingkungan Abian Tubuh Utara, Cakranegara, Kota Mataram, Kamis (1/5) sekitar pukul 12.15 WITA.
Mufti mengatakan, dalam penggerebekan tersebut BNN menangkap pemilik rumah I Made Narda alias Daden alias Bondan (48), I Made Sartana alias Turis (22), dan I Nyoman Dwi Putra alias Godogan (43).
Menurut dia, mereka merupakan satu keluarga. Daden adalah orang tua dari Turis, sementara Godogan sendiri merupakan keponakan dari Daden.
Penangkapan tersebut, lanjut Mufti, dilakukan setelah BNN melakukan penyelidikan selama dua bulan. Setelah cukup bukti, petugas BNN langsung melakukan penggerebekan di rumah Daden.
Dari tangan pelaku petugas berhasil mengamankan tiga bungkus plastik transparan yang diduga berisi narkotika jenis sabu-sabu masing-masing seberat 4,30 gram, 1,70 gram dan 0,58 gram.
Menurut dia, total sabu seberat 6,58 gram diamankan bersama uang tunai Rp405.000 yang diduga hasil penjualan narkoba, satu buah timbangan digital, satu kotak jarum suntik, satu bungkus klip transparan dan dua buah bong.
Mufti mengatakan, dari hasil penyelidikan BNN, lokasi tersebut tidak hanya sebagai tempat untuk mengedarkan, tetapi diduga sebagai tempat memakai barang haram narkotika.
Dalam penggerebekan tersebut, lanjut dia, BNN turut mengamankan konsumen yang saat itu berada di lokasi yaitu INB (19) dan MAD (25). Dari hasil tes urine, keduanya positif menggunakan narkoba. Namun keduanya dilepaskan karena tidak cukup bukti.
Baca juga:
Orangtua meninggal, kakak tiri Bupati Bekasi pakai sabu-sabu
Pengedar 1,3 Kg Sabu dari Malaysia terancam 20 tahun penjara
Satu keluarga bandar narkoba ditangkap BNN NTB
Kakak tiri bupati Bekasi diringkus polisi saat pesta narkoba
Asyik Transaksi sabu 1,5 Kg, 2 warga Riau diciduk Polisi
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.