Satu polisi tewas dan dua luka akibat perkelahian di Pasar Abepura
Satu polisi tewas dan dua luka akibat perkelahian di Pasar Abepura. Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab pertikaian itu. Penyidik Reskrimum dan Propam Polda Papua masih melakukan penyelidikan.
Pertikaian terjadi di sekitar pasar Youtefa, Abepura, Selasa (27/6) petang. Satu anggota Polri yang bertugas di Mapolda Papua yakni Bripka Asmadi Tabuni tewas akibat peristiwa tersebut.
Selain menewaskan Asmadi Tabuni, insiden itu juga melukai tiga orang lainnya, dua warga sipil dan satu anggota Polri yaitu Bripka Median Tabuni.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
Dilansir Antara, kasus tersebut berawal dari O yang merupakan petugas pasar Youtefa meminta sekelompok pemuda yang sedang bermain kartu agar bubar karena pasar akan ditutup. Teguran itu tidak diindahkan.
O kembali menegur hingga akhirnya terjadi pengeroyokan hingga melukainya. Dia membalas dengan menikam secara membabi-buta hingga mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang mengalami luka.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal membenarkan pertikaian yang menewaskan satu anggota Polri.
"Memang betul satu anggota meninggal dan seorang lainnya mengalami luka akibat pertikaian yang terjadi disekitar pasar Youtefa, Abepura, Selasa petang," kata Kombes Kamal.
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab pertikaian itu. Penyidik Reskrimum dan Propam Polda Papua masih melakukan penyelidikan.
Korban yang mengalami luka akibat penikaman yaitu Bripka Media Tabuni, dan Peni Tabuni yang kini ditangani tim medis di RS Bhayangkara. Sedangkan O yang mengalami luka tusuk di bagian dada dirawat di RS AL Hamadi, Jayapura.
(mdk/noe)