SBY belum pernah, siapa yang bakal umumkan kenaikan harga BBM?
"Kita pernah menaikkan harga BBM tiga kali dalam sejarah, dan menurunkan tiga kali," kata SBY.
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rencananya akan segera menaikkan harga BBM. Sehingga, jika benar BBM akan dinaikkan, artinya ini adalah kali keempat Presiden SBY menaikkan harga BBM.
Jika melihat pada pengalaman sebelumnya, saat pengumuman kenaikan harga BBM, bukan Presiden SBY langsung yang mengumumkannya, melainkan para menteri terkait. Tak cuma menaikkan BBM, Presiden SBY juga beberapa kali pernah menurunkan harga BBM, sesuai dengan fluktuasi harga minyak dunia.
"Kita pernah menaikkan harga BBM tiga kali dalam sejarah, dan menurunkan tiga kali. Sejarah itu masa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan menurunkan dalam KIB yang sama," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, Rabu 22 Februari 2012 lalu.
Nah, apakah Presiden SBY akan langsung mengumumkan sendiri kenaikan harga BBM tahun ini? Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, kemungkinan pengumuman akan dilakukan oleh Presiden SBY di hadapan sejumlah kepala daerah dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas).
"Iya, kemungkinan menteri juga akan kasih bocoran ya. Tapi besok mungkin beliau akan ngomong," ungkap Armida di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4) kemarin.
Pemerintah memang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium untuk menyelamatkan kondisi fiskal nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sempat mengumumkan harga BBM akan dilakukan dengan dua harga, yakni setengah subsidi dan subsidi penuh.
Belakangan terbukti bahwa kebijakan tersebut belum matang dan bukan keputusan final. Hal itu disampaikan sendiri oleh Presiden SBY saat tiba di Tanah Air setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke beberapa negara belum lama ini.
"Apakah memungkinkan secara teknis di lapangan diberlakukan sistem dua harga itu, kalau memang tidak memungkinkan, risikonya terlalu besar, tentu tidak mungkin itu pemerintah pilih," kata SBY beberapa waktu lalu.
Dari kondisi tersebut mulai terlihat keragu-raguan pemerintah menjalankan kebijakan ini. Dengan alibi masih melakukan kajian dan menghitung dampak turunannya agar tidak memberatkan masyarakat, pemerintah justru menghembuskan wacana baru. Yakni menerapkan satu harga jual untuk premium dengan kemungkinan menaikkan harga.
"Tunggu keputusan sekarang didalami, satu harga didalami, dua harga didalami yang mana yang terbaik," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Kalaupun dijual satu harga dan terjadi kenaikan harga BBM, pemerintah berjanji tidak akan lebih dari Rp 6.500 per liter.