SBY kampanye pakai pesawat, giliran bayar diat Satinah ngeluh
"Jadi, tak ada alasan untuk tidak membayar diat Satinah. Sisihkan, realokasi dari biaya perjalanan presiden."
Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka merasa tergelitik mendengar keluhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kasus TKI Satinah. Menurut dia, negara wajib membayar uang darah bagi Satinah sebesar 7 juta real.
Rieke menilai tidak mungkin negara tak punya anggaran untuk membayar diat. Apalagi, kata dia, seorang Presiden SBY rela menghamburkan uang dalam kampanye sampai miliaran rupiah.
"Tak ada alasan tak bayar, anggaran pasti ada. Saya tergelitik dengan pemberitaan presiden SBY gunakan pesawat kepresidenan untuk kampanye partai," ujar Rieke dalam pesan singkat, Rabu (26/3).
Apalagi, kata dia, negara menghasilkan banyak devisa lewat tenaga TKI di luar negeri. Jika betul-betul negara tidak ada uang, dia bahkan menantang agar anggaran perjalanan presiden dipotong demi membebaskan Satinah dari hukuman mati di Arab Saudi.
"Pak SBY, itu aset negara yang dibeli dengan uang rakyat, pasti ada keringat Satinah pula, karena TKI pun bayar pajak. Jadi, tak ada alasan untuk tidak membayar diat Satinah. Sisihkan, realokasi dari biaya perjalanan presiden," tegas dia.
Kendati setuju jika persoalan hukum tidak bisa diselesaikan dengan membayar diat, namun dia juga meminta agar pemerintah wajib melakukan upaya pembelaan hukum.
"Saya tidak sepakat dengan penyelesaian masalah vonis mati di Saudi dengan bayar diat. Harus ada pembelaan hukum yang serius dari pemerintah. Kalau dilihat dari sisi kebijakan politik anggaran saja, jelas tak ada keseriusan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY meminta agar TKI tidak melakukan kejahatan. Berkaca dari kasus Satinah negara harus membayar uang darah seperti diminta majikan Satinah.
"Ini sedang kita negosiasikan urusan Satinah, mencapai di atas 20 miliar rupiah. Rakyat harus tahu, apakah negara harus menanggung terus? Puluhan miliar dikeluarkan. Bagaimana keadilannya dengan rakyat di dalam negeri. Mari bicarakan baik-baik," ujarnya.
-
Siapa yang juga menjadi TKI di Arab Saudi selain Alman? Rumah tersebut rupanya merupakan hasil jerih payah sang Ibu. Di mana sang Ibu juga sempat menjadi seorang TKW di Arab Saudi selama 30 tahun.
-
Apa yang dilakukan Alman Mulyana saat menjadi TKI di Arab Saudi? Hal itu dilakukannya saat menjadi TKI di Arab Saudi. Lantas bagaimana cerita Alman Mulyana selengkapnya?
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Apa yang menjadi penentu posisi Arab Saudi di atas Timnas Indonesia? Karena keduanya baru bertemu sekali, kriteria gol tandang tidak dapat diterapkan sebagai acuan. Oleh karena itu, posisi di klasemen ditentukan berdasarkan poin disiplin. Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2). Dengan demikian, Arab Saudi berhak menempati posisi ketiga di klasemen Grup C.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.