SBY: Persoalan KPK dan Polri tidak rumit dan solusinya ada
SBY berharap Presiden Jokowi bisa mencari jalan keluar yang pas. Dua institusi perlu diselamatkan.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara terkait kisruh antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). SBY yakin Presiden Jokowi bisa menyelesaikan kisruh antara Polri dan KPK. Menurut SBY, solusi penyelesaian sudah ada dan tinggal dilaksanakan oleh Jokowi.
"Saya menilai persoalan ini tidak sangat rumit dan solusinya pun tersedia. Saya juga yakin Presiden Jokowi akan bisa mengatasinya," kata SBY lewat akun Facebook-nya, Rabu (4/2).
SBY berharap Presiden Jokowi bisa mencari jalan keluar yang pas. Dua institusi perlu diselamatkan. "Yang penting, institusi Polri dan KPK dapat diselamatkan dan bisa kembali menjalankan tugasnya, terutama pemberantasan korupsi," ujarnya.
Kisruh Polri dan KPK semakin rumit karena bola panasnya sudah menggelinding ke mana-mana. Dua institusi saling serang sehingga kisruh terkesan sulit diselesaikan.
"Suasana bertambah tidak baik, karena kini terjadi saling serang dan buka-bukaan, tanpa diketahui mana yang benar dan mana yang tidak," ujarnya.
Jangan sampai, kisruh ini membuat rakyat tak percaya. Baik itu pemimpin, pejabat negara, penegak hukum dan partai politik akan membutuhkan kepercayaan dari rakyat.
"Hanya kebenaran dan kemudian kepercayaan rakyatlah yang akan menyelamatkan negeri ini. Semoga kita dituntun oleh Allah SWT," harap SBY.
Pada era SBY, juga pernah terjadi kegaduhan antara KPK dengan Polri. Saat itu kasus penyadapan Susno Duadji dan penetapan tersangka wakil ketua KPK saat itu, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
Pada 2012 perseteruan Polri dan KPK kembali terulang. Pemicunya adalah penetapan tersangka Irjen Pol Djoko Susilo oleh KPK. Salah satu penyidik KPK yaitu Novel Baswedan hendak ditangkap oleh polisi karena diduga melakukan penganiayaan. Novel adalah penyidik yang menangani kasus Djoko.
Baca juga:
Pramono: Sekeras apapun cara orang, tak bisa pisahkan Jokowi & Mega
Takut dituding intervensi, SBY ogah temui Jokowi bahas KPK vs Polri
Pramono Anung sebut tiga kali Megawati mengalah pada Jokowi
NasDem minta Jokowi jelaskan ke DPR jika Budi Gunawan batal dilantik
Fadli Zon: Selesaikan KPK vs Polri, Jokowi jangan nunggu wangsit
Fadli Zon: BG dilantik hak presiden, kalau revisi juga hak presiden
Jokowi: Saat ada eksekusi mati, saya ditekan atas bawah kanan kiri