Sebarkan Video Hoaks Soal Kerusuhan Papua, Penjaga Sekolah di Siak Mengaku Iseng
Tim Subdit V Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menangkap seorang penjaga sekolah di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pria inisial IS itu diduga menyebarkan berita tidak benar atau hoaks.
Tim Subdit V Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menangkap seorang penjaga sekolah di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pria inisial IS itu diduga menyebarkan berita tidak benar atau hoaks.
Kasubdit Cyber Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Gunar Rahadiyanto mengatakan, IS menyebarkan berita bohong di akun YouTube miliknya terkait kerusuhan di Papua, beberapa waktu lalu. Informasi itu membuat keresahan di masyarakat.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
"Tersangka mem-posting video dengan menulis Masjid Agung Papua terbakar," ujar Gunar, Sabtu (6/12).
Namun kenyataannya, masjid yang terbakar itu bukanlah di Papua tapi di daerah Sulawesi Selatan. Info sesat itu, menimbulkan gejolak dan kemarahan masyarakat. "Dia mengambil video masjid terbakar di Sulawesi Selatan," ucap Gunar.
Gunar menyebutkan, perbuatan IS terungkap dari patroli dunia maya yang dilakukan Subdit V. "Setelah ditelusuri, diketahui kalau tersangka berdomisili di Kabupaten Siak," terangnya.
IS mengaku perbuatannya hanya untuk iseng semata. Dia tidak menyadari kalau postingannya menimbulkan keresahan dan kebencian antar Suku, Ras dan Antargolongan (SARA).
Atas perbuatan itu, IS ditahan sejak Kamis (6/12). "Kami tahan kemarin (Kamis) atas dugaan pelanggaran Undang-undang ITE," kata Gunar.
IS dijerat dengan Pasal 45A ayat (2) junto Pasal 28 ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016, tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 (ITE) dan atau Pasal 14 ayat (1) dan (2) UU RI No 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Gunar mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan bijak menggunakan media sosial. "Saring dulu sebelum di share," pesan Gunar.
Baca juga:
Polri: Satu Batalyon Pasukan Bakal Kalah Sama Satu Narasi
Bertemu Mahfud MD, AMSI Bicara Memerangi Hoaks
Cara Mudah Kenali Konten Hoaks, Sudah Tahu?
Tangani Kejahatan Siber dan Hoaks, Polri Dinilai Perlu Bentuk Badan Khusus
Waspadai Maraknya Info Hoaks dan Intoleransi di Media Sosial
BPIP: Penyebaran Hoaks Lemahkan Nilai Pancasila