Sebelum ditangkap, Syafii sudah diintai sejak Lebaran
"Orang yang membawa Syafii itu sering terlihat di warung makan seberang rumah sejak Lebaran lalu," kata Slamet.
Slamet Raharjo (61), ayah Syafii (21) pria yang ditangkap oleh kawanan yang diduga Densus 88 di Desa Kebarongan RT 2/ RW 13 Kemranjen Banyumas, Jawa Tengah masih tak percaya anaknya terkait aksi terorisme. Namun Slamet mendapat informasi dari warga, Mukhayam, Syafii telah diintai sejak Lebaran.
"Menurut Mukhayam, ada dua mobil yang menangkap Syafii. Katanya, orang yang membawa Syafii itu sering dilihat di warung makan seberang rumah sejak Lebaran lalu," kata Slamet di rumahnya, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/9).
Slamet mengaku ada perubahan sikap sejak memiliki teman di internet dan sering membaca buku karangan Abu Bakar Ba'asyir. Syafii kerap pergi meninggalkan rumah dan tidak pamit kepadanya.
"Teman-temannya ada yang berasal dari Kebumen, Cilacap. Mereka sering mampir ke rumah, tetapi terus terang saya tidak suka dengan mereka," terangnya.
Melihat perubahan itu, Slamet mengaku memiliki firasat yang tidak baik tentang anaknya. Perubahan tersebut mulai terasa sejak beberapa bulan terakhir.
"Syafii sendiri baru pulang saat puasa. Sebelumnya, selama empat bulan, dia pergi tapi tidak pernah bilang," ujarnya.