Sebelum Meninggal, Ferry Mursyidan Baldan Minum Obat Sakit Gigi Lalu Tertidur
Seorang kerabat, Syahrial Nasution mengisahkan, Ferry diduga meninggal karena serangan jantung. Dia mengatakan, sebelum meninggal Ferry diduga minum obat sakit gigi.
Mantan Menteri ATR Ferry Mursyidan Baldan ditemukan meninggal dunia, Jumat (2/12). Ferry ditemukan meninggal di dalam mobilnya yang terparkir di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Seorang kerabat, Syahrial Nasution mengisahkan, Ferry diduga meninggal karena serangan jantung. Dia mengatakan, sebelum meninggal Ferry diduga minum obat sakit gigi.
-
Mengapa Ferry Maryadi berusaha tegar di hadapan keluarganya? "Jika saya terlihat hancur di depan istri dan anak, bagaimana kondisi mereka? Saya selalu diberikan amanah oleh sahabat saya yang memahami agama, bahwa sebagai seorang imam, kita sebaiknya tidak menunjukkan kelemahan dan kerentanan meskipun di dalam hati kita hancur. Jika kita tampak lemah dan rapuh, bagaimana dengan anak dan istri kita?"
-
Bagaimana Ferry Maryadi menahan kesedihan saat menguburkan ibunya? Pria berumur 50 tahun tersebut berusaha menahan tangisnya hingga adzan selesai dibacakan.
-
Mengapa hubungan antara Ferry Maryadi dan Harliafa Princi menjadi bahan hujatan di media sosial? Meskipun banyak kritik, banyak juga yang merasa iri akan kedekatan antara Ferry Maryadi dan Harliafa Princi.
-
Apa yang dirayakan Ferry Maryadi dan Deswita? Merayakan Anniversary ke-12 Ferry Maryadi dan Deswita merayakan 12 tahun pernikahan mereka dengan momen yang sederhana berdua.
-
Bagaimana Ferry Maryadi memperlakukan putrinya sehingga membuat banyak orang terharu? Cara Ferry Maryadi memperlakukan putrinya bak seorang putri membuat banyak orang terharu.
-
Apa yang dilakukan Ferry Maryadi saat menguburkan ibunya? Ferry, bersama kedua saudaranya, memasuki liang lahat untuk menguburkan sang ibunda. Suami Deswita Maharani tersebut mengucapkan azan untuk ibunya.
"Kelihatan sepertinya setelah habis minum obat sakit gigi, terus kemudian ketiduran. Mungkin kena serangan jantung, jadi nggak bangun lagi," kata Syahrial yang juga adik Ipar Ferry di rumah duka, Jumat (2/12).
Syahrial menceritakan kronologi Ferry. Pada Kamis (1/12), Ferry pamit kepada istrinya ada rapat di Hotel Bidakara acara PMII. Kemudian, sang istri hari itu mau pergi ke Cianjur.
Malam pun datang, Hanifah pulang ke rumah. Namun sang suami tak kunjung pulang.
"Malamnya kembali dari Cianjur sekitar pukul 12.00 WIB malam, Kak Hanifah sudah pulang, tapi lihat Kak Ferry belum datang gitu," kata Syahrial.
Ditunggu tak pulang, Hanifah memutuskan untuk tidur lebih dulu. Hingga ditunggu pada esok hari, Jumat (2/12), sang suami tidak pulang juga.
"Setelah dicek karena jam 10.00 WIB ada rapat di Hotel Santika, tapi nggak mendaftar ke Hotel Santika. Tidak mengisi daftar hadir. Karena disana ada rapat mengenai MPR di Hotel Santika," ujar Syahrial.
Selanjutnya, keluarga memutuskan untuk melacak keberadaan Ferry di Hotel Bidakara. Hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Ternyata ketemu di parkiran," tutur dia.
Diketahui, Ferry meninggal dunia diduga karena sakit. Tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan di jenazah mantan politikus NasDem tersebut.
"Jadi memang karena sakit tertentu, tapi yang jelas bukan tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Jumat (2/12).
Zulpan menerangkan, korban ditemukan di dalam mobil yang terparkir di VIP, Lobby Birawa Kompleks Bidakara, Tebet Jakarta Selatan pada Jumat (3/12) siang.
Zulpan mengatakan, sekuriti yang pertama kali menemukan korban. Ketika itu, sekuriti mencurigai adanya sebuah mobil terpakir sejak semalam.
Informasinya, pada malam itu ada sebuah acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan.
"Selepas acara itu sampai dengan ditemukannya artinya setelah satu malam mobil itu masih di situ sehingga satpam curiga kemudian dihampiri mobil itu dan di dalamnya ada orang yang terlihat seperti tertidur," ujar dia.
Zulpan menerangkan, sekuriti menggedor pintu kaca mobil. Namun, tak ada respon. "Diambil langkah untuk membuka mobil dan ditemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa," ujar dia.
Zulpan menerangkan, tim dokter memeriksa denyut nadi korban. Sementara itu, kepolisian mendatangi lokasi. Hasil pemeriksaan, tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
"Tidak ada sama sekali (tanda-tanda kekerasan)," ujar dia.
(mdk/rnd)