9 Foto Pemakaman Ibu Ferry Maryadi, Berusaha Kuat Menghadapi Kehilangan Saat Melihat Jenazah Almarhumah Dikuburkan
Ibunda Ferry Maryadi meninggal di usia 79 tahun, ini potret pemakamannya
9 Foto Pemakaman Ibu Ferry Maryadi, Berusaha Kuat Menghadapi Kehilangan Saat Melihat Jenazah Almarhumah Dikuburkan
Ferry Maryadi tampak keluar dari mobil ambulans yang mengangkut jenazah ibunya yang tercinta, bersama dengan saudara-saudaranya yang lain. Setelah memastikan ayahnya duduk di depan makam istrinya, Ferry segera bergabung untuk mengangkat jenazah ibunya menuju tempat pemakaman.
Ferry, bersama kedua saudaranya, memasuki liang lahat untuk menguburkan sang ibunda. Suami Deswita Maharani tersebut mengucapkan azan untuk ibunya.
-
Siapa yang membuat Ferry Maryadi menangis? Ferry Maryadi, yang memulai karirnya sebagai seorang model, mengungkapkan bahwa dia terharu hingga menangis ketika mendapat kejutan dari istrinya yang dianggapnya sangat luar biasa.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang dikuburkan di dalam peti mati? Peti mati ini berisi sisa-sisa mumi Tadi Ist, putri dari imam besar El-Ashmunein, sebuah kota di tepi barat Sungai Nil, sekitar 43 km (27 mil) selatan tempat dia dimakamkan di Minya.
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
-
Bagaimana Ferry Maryadi berusaha tegar? Ferry memang tampak tegar dari awal hingga akhir, ketika ibunya dimakamkan. Namun, ia tidak bisa menyangkal bahwa ia benar-benar kehilangan sosok yang sangat dicintainya.
Ketika Ferry mengumandangkan adzan, ia hampir meneteskan air mata dan mendapat dukungan dari saudaranya. Pria berumur 50 tahun tersebut berusaha menahan tangisnya hingga adzan selesai dibacakan.
Ketika jenazah dikebumikan, ayah Ferry tampak tidak dapat menahan air matanya. Hal yang sama juga terlihat pada menantunya, Deswita Maharani, yang ikut menangis.
Para keluarga dan pelayat yang hadir dalam prosesi pemakaman tersebut mengucapkan doa-doa. Kemudian, mereka mendekati makam dan menaburkan bunga di atas pusara almarhumah.
Sejak awal hingga saat ibunya dimakamkan, Ferry tampak kuat. Namun, ia tidak bisa menutupi kenyataan bahwa ia telah kehilangan orang yang sangat dicintainya.
"Walaupun terlihat kuat, sebenarnya saya sangat terpukul. Sebagai anak bungsu yang ditinggal oleh mama, tentu saja saya merasa hancur dan patah hati, tetapi saya berusaha untuk tetap tegar," tuturnya pada Kamis (15/8/2024).
"Jika saya tampak hancur di hadapan istri dan anak, apa yang akan mereka rasakan? Sahabat saya yang memahami agama selalu mengingatkan bahwa sebagai seorang imam, kita sebaiknya tidak menunjukkan kelemahan atau kerentanan, meskipun di dalam hati kita merasa hancur. Jika kita terlihat lemah, bagaimana nasib anak dan istri kita? Meskipun kita berusaha terlihat kuat dan tulus, perasaan sedih dan kehilangan tetap ada," ujarnya.
Ferry Maryadi kehilangan ibunya yang telah berpulang pada Rabu (14/8/2024) sekitar pukul 17.13 WIB di RSPP, Jakarta Selatan. Almarhumah meninggal dunia pada usia 79 tahun.