Sebelum pilih menteri, Soeharto tanya siapa teman tidurnya
Soeharto pernah mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal menteri-menteri SBY yang dinilai tidak nyambung.
Mantan Presiden Soeharto sudah meninggal enam tahun lalu, namun cerita tentang penguasa Indonesia selama 32 tahun itu masih menarik untuk disimak. Soeharto pernah mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal menteri-menteri SBY yang dinilai tidak nyambung.
Lalu bagaimana cara Soeharto memilih menteri-menterinya?
Wartawan senior harian Suara Karya, B Wiwoho, mengungkapkan cara Soeharto dalam menyeleksi calon menterinya dalam buku 34 Wartawan Istana Bicara Tentang Pak Harto terbitan UMB Press tahun 2013.
Menurut Wiwoho, Soeharto memiliki dua ujung tombak untuk menyaring calon menteri yakni, Pimpinan Operasi Khusus (OPSUS) Ali Murtopo dan Kepala Badan Koordinasi Intelejen Negara (BAKIN), Yoga Sugama. Jika suatu saat Soeharto membutuhkan menteri dari daftar itu, OPSUS dan BAKIN ditugaskan untuk mengecek dengan cepat dan sangat rahasia dalam hitungan hari, tanpa hiruk pikuk, informasi tentang seseorang yang akan direkrut menjadi menteri.
"Misalkan tentang siapa teman tidur-sekasurnya (suami/istri), siapa sedulur-seumur (saudara dekat), siapa teman bergaulnya, apa saja hobbynya, bagaimana riwayat perjuangannya terutama rasa setia kawan-loyalitas kepada pimpinan dan senior, bagaimana sikap hidup dan kepribadiannya terutama kejujuran dan kapasitas pribadinya. Bagaimana pandangan hidup dan rekam jejaknya terhadap harta, tahta dan wanita/pria," kata Wiwoho (hal 75).
Wiwoho bercerita, menurut Ali Murtopo, Pak harto memiliki feeling dan mata batin yang kuat terhadap seseorang. Berdasarkan laporan intelijen dan feeling tersebut, semuanya diproses secara tertutup, dan Pak Harto mengambil kata akhir serta memutuskan sendiri pilihannya.
"Beliau ( Soeharto ) ingin betul-betul mengenal secara mendalam dan yakin mengenai orang-orang yang akan berada di dekatnya untuk membantu mengelola negara," jelas Wiwoho.
Baca juga:
6 Tahun wafatnya Soeharto, cuma Titiek yang ziarah
Soeharto: SBY pintar, sayang menterinya nggak nyambung
Kisah Soeharto dielu-elukan Muslim sedunia saat naik haji
5 Orang ini sebut GBHN zaman Soeharto layak dihidupkan
Detik-detik meninggalnya Pak Harto 6 tahun lalu
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.