Sebelum Ricuh, Ustaz Syafiq Pernah 5 Kali Isi Pengajian di Masjid Assalam Purimas
Kericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
Kericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
- Bikin Iri Umat Muslim, Pria ini Wafat di Masjid Usai Salat Subuh Jemaah Sampai Kaget
- Quraish Shihab Sebut Pesan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal Ditujukan untuk Seluruh Umat Manusia
- Jelang Sidang Vonis, SYL Banyak Habiskan Waktu di Masjid
- Ustaz Syafiq Riza Basalamah Unggah Surat Keberatan GP Ansor, Ini Isinya
Sebelum Ricuh, Ustaz Syafiq Pernah 5 Kali Isi Pengajian di Masjid Assalam Purimas
Tabliq akbar ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Gunung Anyar, Surabaya, pada Kamis (22/2) malam ternyata bukan pertama kalinya. Menurut para pengurus masjid, kegiatan yang menghadirkan Ustaz Syafiq ini sudah yang keenam kalinya.
Ibnu Arly, Ketua Dewan Pimpinan Yayasan Masjid Assalam Purimas menyatakan, kegiatan pengajian yang menghadirkan Ustaz Syafiq di Masjid Assalam ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali. Ia menyebut, sudah 6 kali Ustaz Syafiq mengisi pengajian yang ada di Masjid tersebut.
"Dengan yang kemarin itu, (terhitung) ke enam kali," ujarnya saat di konfirmasi merdeka.com di lingkungan Masjid Assalam, Jumat (23/2).
Ia menambahkan, kericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi pada pengajian-pengajian yang lebih dulu. Ia menyebut, selama lima kali pengajian yang dihadiri oleh Ustaz Syafiq, tak pernah terjadi gejolak oleh masyarakat setempat.
"Selama lima kali itu tidak pernah ada permasalahan seperti (kericuhan Kamis malam) itu. Ini pertama kalinya," tambahnya.
Ia pun mencoba mengingat-ingat kapan pertama kalinya Ustaz Syafiq mengisi pengajian di Masjid Assalam. Ia pun memperkirakan pada 2017, Ustaz Syafiq mengisi materi di masjid tersebut.
"Seingat saya 2017 beliau mengisi pengajian seperti ini. Beruntun, pada tahun berikutnya sampai 5 kali," ujarnya.
Sementara itu, Danang Adityo Nugroho, Koordinator Keamanan Masjid mengatakan, dalam setiap acara apapun termasuk mendatangkan Ustaz Syafiq, pihaknya selalu berusaha mendapatkan izin yang diperlukan. Termasuk, berkoordinasi dengan banyak pihak seperti Kepolisian dan TNI setempat.
Setelah semua kelengkapan izin dikantongi, pihaknya baru menyelenggarakan acara di Masjid. "Kita selalu melengkapi izin acara, baik itu dari Kepolisian maupun TNI dan tokoh masyarakat," tegasnya.
Ibnu Arly kembali menambahkan, pada saat kericuhan terjadi pada Kamis malam itu, Ustaz Syafiq sebenarnya tidak ada di dalam masjid. Ia mengakui jika saat itu Ustaz Syafiq sudah membatalkan agenda pengajiannya di Masjid Assalam.
"Beliau tidak jadi (memberikan ceramah) waktu itu. Beliau tidak ada di tempat (masjid). Acara oleh panitia sudah di batalkan. Namun, sebagian jamaah mungkin tidak tahu, jadi tetap menempati masjid," pungkasnya.
Dikonfirmasi soal tuduhan bahwa pengajian tersebut berafiliasi dengan organisasi yang telah dilarang oleh pemerintah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ibnu pun menyerahkan penilaian tersebut pada masyarakat. Ia bahkan meminta ditunjukkan, bagian mana dari Ustaz Syafiq yang terafiliasi dengan HTI.
"Kami selektif kira-kira ustaz mana yg layak dan diundang juga merata dari segala macam golongan, ada dari NU, Muhammadiyah, dan salafi. Saya kira untuk sekelas ustaz Syafiq yang lebih populer mungkin masyarakat sudah tahu dan paham. Tapi kami kembalikan ke jamaah umat muslim apakah iya yang disampaikan teman-teman banser dan Ansor seperti itu, ya kita serahkan kembali ke masyarakat muslim di kita, karena gampang sekali dan bisa diliat dimana-mana, kalau memang ada kata-kata seperti itu ya silakan di share," tegasnya.
Diketahui, Tabliq akbar yang dihadiri oleh ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya pada Kamis (22/2) malam di bubarkan paksa oleh GP Ansor. Kejadian ini pun viral dijejaring media sosial (Medsos).
Dari video yang diunggah di X akun @neveralonely tampak kericuhan terjadi di sebuah tempat. Di tempat yang diyakini adalah Masjid Assalam di Purimas Gunung Anyar Surabaya ini, tampak beberapa orang mengenakan pakaian maupun jaket Banser atau Ansor terlihat berseteru dengan orang berpakaian gamis.
Aksi saling dorong dan gontok-gontokan juga terlihat di dalam video. Massa kedua belah pihak juga terlihat sama-sama saling emosi.
Dalam narasi video tertulis "tabliq akbar ust Syafiq Riza Basalamah dibubarkan anggota Banser di salah satu Masjid di Gunung Anyar Surabaya".
Ketua PAC GP Ansor Gunung Anyar, M. Asyiqun nahdli S. Ars pun membenarkan kejadian kericuhan tersebut. Ia menyatakan, pihaknya memang keberatan atas acara Tablik Akbar di masjid Assalam Purimas tersebut.
Ia beralasan, jika sebelumnya sudah ada penolakan dari masyarakat setempat yang dibubuhkan dalam surat pernyataan yang dibubuhi oleh tandatangan. Bahkan, mediasi sudah dilakukan oleh polsek dan kecamatan.
"Tapi pihak mereka yang melanggar kesepakatan kami. Jadi ini bukan pembubaran pengajian nggeh," ujarnya.