Sejak sekolah hingga jadi dosen, Rio setia ngontel sepeda
Namun sebagai pengguna aktif sepeda, dia pun mengeluhkan perubahan yang terjadi di Yogyakarta.
Kecintaan seseorang terhadap hobi tidaklah mudah untuk dihilangkan. Itu pula yang terjadi pada Silverio Raden Lilik Aji Sampurno (48) dosen Ilmu Sejarah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak kecil Rio, begitu sapaan akrabnya, sudah hobi bersepeda kemana pun dia pergi. Hobi tersebut masih terus dilakukannya bahkan ketika dia sudah menjadi Dosen.
"Sejak kecil saya sudah naik sepeda, waktu kuliah juga, kalau ke kampus ya naik sepeda," ujar Rio, Rabu (27/5).
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Yogyakarta? Yogyakarta adalah destinasi yang kaya akan situs-situs budaya dan bersejarah. Salah satunya Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu yang menakjubkan.
-
Apa tujuan utama Ekspedisi Atap Bumi Bersujud yang dilakukan oleh Mapala Kapakata Instiper Yogyakarta? Ekspedisi yang dilakukan di Tebing Baturaya, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu dilakukan guna merintis jalur panjat menuju puncak tebing tersebut.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
Para mahasiswanya pun mudah untuk mengetahui kedatangan Rio di kampus. Mereka cukup melihat di parkiran, apakah ada sepeda ontel tua milik Rio atau tidak. Jika ada, berarti dia sudah datang dan siap untuk mengajar.
Rio sendiri mengenal sepeda sejak dia duduk di bangku kelas tiga SD di Belitung. Saat dia melanjutkan pendidikan tinggi di UGM Yogyakarta dia tetap memiliki menggunakan sepeda meskipun dia memiliki motor. Saat dia menjadi dosen pada tahun 1992 dan berkeluarga dia pun masih aktif menggunakan sepeda untuk beraktivitas.
"Dari pada jalan capek, lebih baik naik sepeda. Dulu ya naik sepeda ke kampus, tapi sekarang ini karena faktor usia, jadi naik sepeda dari kampus ke kampus. Waktu masih kuliah kos di Terban, kuliah pagi jam 7 pagi, tetap santai naik sepeda," ungkapnya.
Rio mengaku tidak memiliki alasan khusus memilih selalu menggunakan sepeda. Baginya bersepeda, selain ramah lingkungan juga menjaga fisiknya tetap sehat.
"Enak aja naik sepeda, nggak ada alasan apa-apa. Memberi contoh mahasiswa juga nggak. Mereka tetap pakai motor ke kampus, antar kampus saja pakai motor," pungkasnya.
Sebagai pengguna aktif sepeda, dia pun mengeluhkan perubahan yang terjadi di Yogyakarta. Saat masih kuliah dulu dia mengaku masih bisa santai melaju di jalan raya memboncengkan pacarnya yang kini menjadi istrinya dengan sepedanya. Namun kini jalanan sudah semakin tidak ramah dengan pengguna sepeda.
"Tahun 2004 pernah ada program kampus hijau kita ke mana-mana pakai sepeda masih asik, tapi sekarang jalanan sudah padat kendaraan, kadang ngeri juga. Harus ekstra hati-hati," tandasnya.
(mdk/hhw)