Sejumlah Warga Sidoarjo Kembalikan Beras Bansos Berbau dan Menggumpal
Nico menambahkan, pihaknya mendapatkan bantuan beras sebanyak 645 sak beras. Dengan berat masing-masing sebesar 10 kilogram. Beras tersebut, disalurkan pada sejumlah kepala keluarga, sebanyak, 645 KK penerima.
Sejumlah warga di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur mengembalikan beras bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Alasannya karena beras yang diterima oleh warga dianggap tak layak konsumsi lantaran rusak dan berbau.
Pengembalian sejumlah beras bansos yang disalurkan oleh Bulog ini diakui oleh Lurah Kedungrejo, Nico Oktavian. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, dia mengakui ada sejumlah warganya yang mengembalikan beras bansos itu.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Bansos beras apa yang dihentikan penyalurannya? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Siapa yang membagi bansos? Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan alasan dirinya jarang membagikan langsung bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
-
Siapa yang memutuskan untuk menghentikan penyaluran bansos beras? Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo.
"Yang ke saya ada dua sak, sekitar (total) 20 kilogram. Yang 10 kilogram pertama dikembalikan pada Rabu (11/8) kemarin, kondisinya menggumpal dan bau. Yang kedua tadi satu sak, kondisinya berbau. Juga masih ada padinya," katanya pada merdeka.com, Kamis (12/8).
Nico menambahkan, dirinya menerima laporan dari perangkat desa jika ada warga yang turut mengembalikan beras tak layak konsumsi. Jumlahnya ada sekitar 17 sak, atau 170 kilogram.
Saat mengembalikan beras tidak layak tersebut, Bulog langsung menggantinya dengan beras yang lebih baik. Pengembalian beras tak layak konsumsi tercatat dalam berita acara Bulog.
"Ada berita acaranya. Pengembalian 17 sak," tukasnya.
©2021 Merdeka.com
Ia menambahkan, pihaknya mendapatkan bantuan beras sebanyak 645 sak beras. Dengan berat masing-masing sebesar 10 kilogram. Beras tersebut, disalurkan pada sejumlah kepala keluarga, sebanyak, 645 KK penerima.
"Kita dapat 645 (sak) beras. Untuk 645 kepala keluarga," tandasnya.
Menanggapi soal adanya temuan beras tak layak konsumsi itu, Kepala Kantor Bulog Cabang Surabaya Utara, Nur Juliansyah Rachman mengatakan, pihaknya sudah bergerak cepat melakukan penggantian. Proses penggantian beras tak layak konsumsi itu pun, langsung dilakukan tanpa proses yang panjang.
"Langsung kita ganti. Ada yang langsung ke warga, ada juga yang melalui pendamping," pungkasnya.
Baca juga:
947.000 Pekerja Telah Terima Subsidi Upah Rp 1 Juta
Bantuan Kuota untuk Pelajar Cair Mulai September
Jumlah Penerima BLT Berkurang 1.000 Orang, Warga Jayawijaya Demo Kantor Pos Wamena
Budi Waseso akan Pecat dan Pidanakan Pegawai Bulog yang Timbun Bansos Beras
Ini Beda Skema Subsidi Gaji 2020 dan 2021
Pemerintah Disarankan Buat Program Subsidi Gaji Khusus Pekerja Informal