Sekarang ekstrak kulit pisang bisa dibuat permen antikolesterol
Konsumsi pektin berbahan limbah kulit pisang selama dua minggu mampu menurunkan kadar kolesterol sampai 52 persen.
Tiga mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, menciptakan permen antihiperkolesterol dari limbah kulit pisang.
Ketua tim penelitian Lukman Azis, mengatakan penelitian tersebut memanfaatkan limbah kulit pisang sekaligus sebagai solusi bagi penderita kolesterol dengan cara yang mudah, murah, praktis, dan efisien.
"Kulit pisang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik, ternyata mampu menurunkan kolesterol dalam darah. Limbah kulit pisang ini kami buat seperti permen atau 'soft candy' yang kami beri nama 'Marshmallow'," ucapnya, seperti diberitakan Antara, Rabu (16/07).
Selain Lukman Aziz, ada dua mahasiswa yang bergabung dalam tim penelitian tersebut, yakni Nisa Alfilasarida dan Clara Arha di bawah bimbingan dosen Nur Ida Panca dalam program Kreativitas Mahasiswa dan Penelitian (PKM-P).
Ia mengatakan di Indonesia banyak sekali industri pisang, sehingga perlu ada penanganan khusus bagi limbah kulitnya secara tepat dan bermanfaat secara luas. Marshmallows yang diberi pektin dari kulit pisang merupakan hal baru, apalagi jika menggunakan limbahnya.
Limbah kulit pisang tersebut memiliki kandungan sangat bermanfaat. Inilah yang sedang dikembangkan melalui pembuatan produk Marshmallows, jadi ibaratnya kini sekali mendayung dua pulau terlampaui.
Pertama dapat memanfaatkan limbah kulit pisang secara ekonomis, sehingga mampu menambah nilai jual pisang dan menginovasi pembuatan Marshmallows sebagai permen antihiperkolesterol, bahkan saat ini dalam proses untuk mendapatkan hak paten. Selain itu, juga sedang diteliti efektivitasnya pada penyakit lain.
Proses pembuatan pektin ini juga cukup mudah dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan rumah tangga biasa. Limbah kulit pisang yang telah disortasi cukup diiris kecil, kemudian dikukus selama 10 menit.
Tahap selanjutnya adalah pengeringan dan penepungan. Tepung inilah yang kemudian diekstraksi dengan metode padat-cair pada suhu 90 Celcius menggunakan pelarut asam dan hasil ekstraksinya merupakan bahan dasar pembuatan Masrshmallows.
Setelah itu, proses pemanasan untuk mendapatkan kepekatan dengan menggunakan kompor biasa. Tahap terakhir adalah pemurnian dan pengendapan dengan alkohol 70 persen dan 96 persen, penyaringan pektin sudah siap.
Jika umumnya pektin yang digunakan dalam industri makanan berasal dari apel dan jeruk yang nota bene nisbi lebih mahal, pektin yang berasal dari limbah kulit pisang ini lebih menguntungkan karena lebih murah. Selain itu, pektin ini juga berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pektin berbahan limbah kulit pisang selama dua minggu mampu menurunkan kadar kolesterol sampai 52 persen. Selama ini Indonesia melakukan impor pektin hingga berton-ton setiap tahunnya.
Data WHO yang menyebutkan jantung koroner sebagai pembunuh terbesar di dunia serta di Indonesia penderita jantung coroner setiap harinya semakin meningkat.
Indonesia sebagai penghasil pisang nomor tujuh di dunia dan menjadi penghasil pisang terbesar di Asia merupakan hal yang melatarbelakangi terciptanya inovasi pembuatan Marshmallows antihiperkolesterol dari limbah kulit pisang.