Sekelompok Massa Rusak Lapak Jarah Dagangan di Pasar Kutabumi Tangerang, 10 Pedagang Terluka
Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Sekelompok Massa Rusak Lapak Jarah Dagangan di Pasar Kutabumi Tangerang, 10 Pedagang Terluka
Ratusan massa diduga preman menyerang, mengeroyok dan menganiaya sejumlah pedagang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/9).
Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
"Tiba-tiba saja orang-orang itu langsung menggeruduk, mereka membawa kayu, palu godam dan besi. Saya langsung dipukul bagian kepala, punggung dan lengan hingga luka-luka," kata pedagang aksesoris, Edwar Simbolon, di Pasar Kutabumi, Minggu (24/9) malam.
- Curhat Pedagang Ini Membuat Ganjar Terharu
- Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi
- Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Toko Buka dari Jam 7 Pagi, Sepi dibanding Tahun Lalu Pak
- Pasar Kutabumi Tangerang Memanas Usai Sekelompok Massa Serang Pedagang, Pelaku Diburu Polisi
Edwar memastikan, kerusakan terhadap los dan kios mereka di Pasar Kutabumi, juga diduga dilakukan para preman tersebut. Bahkan, mereka juga mengambil uang milik pedagang di kios dan los yang mereka rusak.
"Mereka mengatakan dari Perumda Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang," kata Edwar.
Sementara pedagang lain Fikri mengaku, ada beberapa pedagang yang diculik dan disekap diduga para preman tersebut. Korban luka-luka sekitar 10 pedagang dan kios/los yang rusak ada puluhan.
"Saya tidak tahu nasib rekan saya yang diculik. Tapi liat saja kondisi Pasar Kutabumi dirusak oleh mereka," ungkap Fikri.
Penjelasan polisi terkait bentrok massa dan pedagang
Sementara itu, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Irfan Abdul Ghafar mengatakan, massa itu hanya mengajak pedagang agar mau direvitalisasi. Namun pada saat kejadian, polisi sedang mengawal pemilihan kepala desa. Sehingga bentrok antara massa dan para pedagang tidak bisa dihindari.
"Kemudian kami meluncur dari bebeberapa titik yang sedang melaksanakan kegiatan pemilihan kepala desa. Sekitar 15 personel kita terjunkan," kata Irfan.