Sekolah dibakar politikus Gerindra, siswa di Palangka Raya belajar di tenda darurat
Sekolah dibakar politikus Gerindra, siswa di Palangka Raya belajar di tenda darurat. Dalam sistem belajar mengajar, Pambudi menuturkan, murid-murid yang sekolahnya mengalami kebakaran itu untuk jam masuk sekolahnya diatur secara bergantian. Kegiatan belajar para murid yang sekolahnya terbakar tidak mengalami hambatan.
Pasca kasus pembakaran terhadap delapan sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, para murid terpaksa harus belajar di bawah tenda darurat sementara yang sudah disediakan. Pembakaran terhadap delapan sekolah itu dilakukan oleh sembilan orang tesangka yang saat ini sudah ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Otak pelaku pembakaran diketahui adalah Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak yang juga aggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Yansen Alison Binti. Politikus Gerindra ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mako Brimob Kepala Dua, Depok.
Sembilan tersangka yang sudah ditahan itu yakni AG alias N, SUR, IG, YDD, YDY, SYT, FH alias OG, ST alias AGT dan satu lagi Yansen Alison Binti yang merupakan anggota DPRD Kalimantan Tengah, dan juga sebagai dalang di balik pembakaran terhadap delapan sekolah tersebut.
"Sementara ada yang pakai tenda cadangan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, AKBP Pambudi Rahayu saat dihubungi, Jakarta, Jumat (15/9).
Dalam sistem belajar mengajar, Pambudi menuturkan, murid-murid yang sekolahnya mengalami kebakaran itu untuk jam masuk sekolahnya diatur secara bergantian.
Kendati demikian, Pambudi menerangkan, untuk kegiatan belajar para murid yang sekolahnya terbakar itu tidak mengalami hambatan.
"Belajar mengajar, tapi tidak ada halangan," terangnya.
Selain menyediakan tenda-tenda darurat, pihaknya pun juga akan menurunkan tim ahli untuk melakukan perhitungan kerugian terhadap delapan sekolah yang dibakar secara sengaja itu.
"Akan dicoba telusuri total biaya (kerugian). Nanti kami minta perhitungan sama tim ahlinya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kebakaran yang melanda delapan sekolah di Palangka Raya selama periode Juli awalnya terjadi Selasa (4/7). Peristiwa awal itu menimpa SDN 1 Palangka. Kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 Wib, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 Wib.
Kemudian di SD Negeri 1 Langkai,terjadi pada Sabtu (22/7) pukul 02.00 Wib dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 Wib.
Tiga kebakaran terakhir terjadi di SDN 8 Palangkaraya pada Sabtu (29/7) sekira pukul 18.10 Wib. Selanjutnya pada Minggu (30/7) dini hari sekira pukul 03.00 Wib kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang mana pada kejadian ini sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangka Raya juga terdampak.