Selain 3M, Masyarakat Diminta Perhatikan 3T di Masa Pandemi Covid-19
Penasehat Menkomarinvest, Monica Nirmala mengungkapkan, pentingnya bagi masyarakat untuk tidak hanya menerapkan 3M saja tapi juga menerapkan 3T. Pasalnya 3T dapat membantu untuk mendeteksi lebih awal mereka yang terpapar Covid-19.
Di masa pandemi Covid-19, selain istilah 3M ada juga istilah 3T yang terdiri dari tracing, testing dan treatment. Survei yang dilakukan Ipsos menunjukkan, kesadaran masyarakat tentang 3M lebih besar jika dibandingkan dengan 3T. Hal ini ditunjukkan dari persentase awareness masyarakat seputar 3M mencapai 99% sedangkan untuk 3T sekitar 71%.
Penasehat Menkomarinvest, Monica Nirmala mengungkapkan, pentingnya bagi masyarakat untuk tidak hanya menerapkan 3M saja tapi juga menerapkan 3T. Pasalnya 3T dapat membantu untuk mendeteksi lebih awal mereka yang terpapar Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Dengan kita tahu lebih awal bahwa kita ada Covid-19, maka kita bisa ditangani secara lebih cepat juga. Jadi ga nunggu parah baru berobat. Lalu dengan deteksi dini ini juga kita jadi bisa juga menghindari atau mencegah penularan atau kita menularkan ke orang lain," katanya pada siaran langsung di akun Youtube Lawan Covid19 ID pada Kami (12/11).
Pola 3T sendiri adalah yang pertama masyarakat melakukan testing Covid-19 untuk mengetahui apakah ia terpapar atau tidak. Jika ternyata memiliki Covid-19, petugas kemudian akan melakukan tracing atau pelacakan.
Pelacakan ini dilakukan dengan mewawancarai pasien untuk mengetahui dan kemudian menghubungi siapa saja yang pernah bertemu dan berkontak dengan pasien tersebut. Berikutnya pasien Covid-19 akan mendapat treatment.
"Perawatannya (treatment) ini dalam bentuk isolasi. Jadi isolasi baik di fasilitas khusus yang disediakan pemerintah, di rumah sakit, ataupun isolasi di rumah masing-masing jika memang tempat tinggalnya memungkinkan untuk isolasi mandiri," terangnya.
Treatment ini juga berarti mereka yang memiliki gejala Covid-19 akan ada dalam pemantauan tenaga kesehatan. Hal ini untuk mencegah kondisi mereka memburuk dan menghindari keterlambatan perawatan yang dapat berakibat fatal.
Monika mengimbau agar masyarakat ikut berkontribusi dalam pelaksanaan 3T ini dengan bersedia untuk melakukan testing. Masyarakat juga harus kooperatif dengan menjawab panggilan petugas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari petugas dengan jujur dan apa adanya.
"Treatment dalam bentuk isolasi maupun di rumah sakit maupun di rumah ini juga perlu kooperatif membiarkan diri dirawat sejak dini. Jadi jangan menunggu sakitnya parah baru ke rumah sakit," jelasnya.
Terkait vaksin Covid-19, dia juga mengingatkan agar masyarakat nantinya tidak melupakan 3M maupun 3T. Sebab dalam mengatasi Covid-19 ini, intervensi apa pun itu tidak ada yang namanya senjata pamungkas.
"Jadi kita butuh semua, ga bisa 'ah vaksin aja' artinya yang lain kita tinggalkan. (itu) ga bisa. Tapi kita tetap terus harus melakukan 3M dan 3T ini. Sama sekali tidak boleh kendor," tegasnya.
"Seandainya pun kita melakukan vaksinasi secara masif gitu ya, katakanlah sehari satu juta orang disuntik. Saya enggak kebayang juga itu ya, bagaimana caranya. (tapi) andai kata kita bisa melakukan satu juta suntikan per hari, untuk bisa mencapai seluruh Indonesia disuntik mungkin butuh waktu kurang lebih 1 tahun," tutup Monika.
Reporter magang: Maria Brigitta Jennifer
Baca juga:
Pasien Covid-19 Sembuh Bertambah 3.102, Jakarta Tertinggi dengan 1.054 Pasien
Hari Kesehatan, Moeldoko Ajak Taruh Hormat ke Seluruh Tenaga Medis Hadapi Covid-19
Pemkot Bogor Persiapkan Puskesmas untuk Simulasi Vaksinasi Covid-19
Kisah Pengantin Baru di Sragen dan Orang Tuanya Meninggal Terpapar Covid-19
Menkes Peringati HKN ke-56: Jaga Diri, Keluarga dari Covid-19 dengan Pakai Masker