Selama 2014, TNI AL cegat 434 kapal asing di perairan Indonesia
TNI AL hari ini menggelar rapat pimpinan untuk membahas kekuatan laut dan penegakan hukum maritim.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) hari ini menggelar Rapat Pimpinan di gedung Auditorium Yos Sudarso, Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur. Rapat akan dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio yang akan dihadiri oleh seluruh pimpinan jajaran TNI AL.
Kasubdispenum Mabes AL, Kolonel Laut Suradi Agung Slamet mengatakan, dalam rapim ini Kepala Staf akan membahasa banyak hal mengenai kekuatan TNI AL di perairan Indonesia.
"Rapat diselenggarakan untuk mendukung proses pembangunan TNI AL sebagaimana diatur dalam sistem perencanaan pembangunan pertahanan negara, serta menyampaikan kebijakan pemimpin TNI AL," kata Suradi, Rabu (24/12).
Suradi melanjutkan, rapim juga akan mengevaluasi program kegiatan TNI AL yang menonjol di antaranya, perlunya keterpaduan dalam bidang Intelijen, operasi, personel, pendidikan dan pelatihan, logistik, serta pengadaan alutsista.
"Pembahasan tersebut untuk mencapai visi dan misi Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar Indonesia menjadi poros maritim dunia," jelasnya.
Suradi mengatakan, apapun operasi keamanan laut (Kamla) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014. TNI AL berhasil memberikan tindakan tegas kepada kapal asing yang memasuki perairan Indonesia sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Sepanjang tahun 2014 ada sekitar 434 kapal diperiksa, 409 kapal diizinkan melanjutkan pelayaran, 25 kapal dikawal (di-Adhoc), 12 kapal proses bebas karena tak cukup bukti, dan 13 kapal proses hukum," kata Suradi.
"Sementara yang baru-baru ini dilakukan adalah, ada 4 kapal yang ditenggelamkan, masing-masing 2 kapal ikan asing di perairan Anambas, dan 2 kapal asing di perairan Ambon," lanjutnya.
Rapim TNI AL ini dihadiri oleh 251 perserta yang terdiri dari pimpinan TNI AL, pejabat Mabes AL, pejabat nonstruktural, dan pejabat Kotama dan Lemdik TNI AL.