Selama Ramadan, Polda Sulsel siagakan 11.383 personel
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan, perkiraan ada 12 ancaman terjadi pada hari raya umat muslim tersebut. Dan ancaman paling berbahaya adalah teror bom.
Polda Sulsel menggelar operasi Ramadniya selama 16 hari atau terhitung mulai dari 21 Juni hingga 6 Juli mendatang. Tujuannya untuk mengamankan situasi jelang lebaran dan usai lebaran Idul Fitri 2017 ini.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan, perkiraan ada 12 ancaman terjadi pada hari raya umat muslim tersebut. Dan ancaman paling berbahaya adalah teror bom.
"Kita petakan 12 potensi atau perkiraan ancaman khususnya di hari lebaran nanti. Paling pertama adalah ancaman teror bom," katanya saat dikonfirmasi, Selasa, (13/6).
Menghadapi ancaman itu, dia mengungkapkan, akan menyiagakan personel pengamanan dari Polda dan Polres-Polres yang ada sebanyak 8.865 personel atau 2/3 kekuatan. Kemudian ditambah kekuatan dari instansi lain sebanyak 2.518 personel, sehingga total personel pengamanan sebanyak 11.383 personel.
Selain unsur TNI, Polda Sulsel dalam menyukseskan operasi Ramadniyah 2017 ini juga melibatkan Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum, Jasa Raharja dan Jasa Marga.
Adapun perkiraan ancaman lain saat Idul Fitri nanti setelah teror bom itu, lanjut Dicky, adalah adanya kemacetan arus lalu lintas, gelandangan dan pengemis, pencurian di rumah kosong saat ditinggal mudik, pencurian di tempat rekreasi, pencurian di pusat pertokoan, bank dan ATM, keracunan makanan, anak hilang atau tenggelam di laut atau sungai, penipuan dan hipnotis, kecelakaan lalu lintas, pesta miras dan narkoba serta perkelahian antar kampung.
Adapun sasaran operasi seperti tempat ibadah, tempat hiburan/rekreasi, terminal, pelabuhan dan bandara, bank, mall atau pusat perbelanjaan dan pasar tradisional, lokasi rawan kebut-kebutan liar serta lokasi rawan street crime dan premanisme.
"Kita buka 124 pos yang tersebar di ratusan titik masing-masing 84 pos pengamanan, 37 pos pelayanan dan 3 posko terpadu," tutup Dicky.