Selesai direnovasi, Museum Radya Pustaka dibuka kembali
"Kalau pengunjung ingin memotret, harga tiketnya tambah Rp 5 ribu," pungkas Purnomo Subagyo.
Setelah tutup karena direnovasi sejak Agustus tahun lalu, Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah kembali dibuka, Selasa (15/4). Pembukaan ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng, oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Nasi tumpeng yang berupa nasi kuning, telur dan sayur-sayuran tersebut, sebelumnya didoakan oleh beberapa Ulama Keraton Kasunanan Surakarta.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasti Susana mengatakan, renovasi museum tertua di Indonesia tersebut menggunakan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 3 miliar. Jumlah anggaran tersebut dipergunakan untuk membangun ruangan baru di bagian belakang museum, pemasangan kamera pengawas tambahan, revitalisasi interior, penataan koleksi museum serta pengecatan ulang bangunan.
-
Mengapa Museum Kamsidi sangat penting bagi sejarah musik di Solo? Pada era itu, Cauman Band memberikan semangat lahirnya berbagai grup band di Solo.
-
Siapa yang mengunjungi Museum Patah Hati? Putri Gading Marten dan Gisella Anastasia ini tak pernah gagal curi perhatian.
-
Kenapa museum ini unik? Tak seperti museum sepeda kebanyakan, karena yang ditampilkan tidak sekedar alat transportasi kayuh tersebut.
-
Siapa yang meresmikan Museum Negeri Lampung? Peletakan batu pertama pada museum ini baru dilakukan pada tahun 1978 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hassan pada tanggal 24 September 1988.
-
Dimana letak Museum Song Terus? Museum Song Terus di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang menjadi bagian dari Kawasan Cagar Budaya Gunung Sewu menyimpan jejak-jejak budaya dan perubahan lingkungan prasejarah Indonesia, selama ratusan ribu tahun.
-
Siapa yang meresmikan Museum Taman Tino Sidin? Peresmian museum ini dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2014 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh.
"Setelah kita buka, harapannya museum ini kembali ramai dikunjungi wisatawan. Soalnya akhir-akhir ini banyak wisatawan yang kecewa karena tak bisa masuk ke museum.
Sementara itu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo berharap revitalisasi tidak hanya sekedar bagian gedung saja. Namun juga penataan koleksi museum agar lebih menarik wisatawan dalam dan luar negeri.
"Jadi nanti setelah dibuka, kalau ada wisatawan, petugas museum harus bisa menjelaskan isi, sejarah semua koleksi yang ada di sini," katanya.
Rudy juga berharap, museum yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Sriwedari tersebut, bisa dijadikan obyek wisata edukasi dan sejarah rujukan pendidikan bagi pelajar.
"Dulu zaman saya masih sekolah, murid-murid sering diajak ke sini. Harapannya sekolah-sekolah sekarang juga akan mengajak siswanya ke sini," ucapnya.
Ketua Komite Museum Radya Pustaka Purnomo Subagyo menambahkan pengunjung bisa melihat koleksi museum dengan harga tiket Rp 2.500 untuk pelajar, Rp 5 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 10 ribu untuk wisatawan asing.
"Kalau pengunjung ingin memotret, harga tiketnya tambah Rp 5 ribu," pungkasnya.
(mdk/hhw)