Selingkuh, politisi PDIP Jimmy Demianus dilaporkan istri ke MKD
Selingkuh, politisi PDIP Jimmy Demianus dilaporkan istri ke MKD. Yunike bercerita, dirinya juga melahirkan anak ketiga tanpa pendampingan dari Jimmy pada Februari 2015. Ketika melahirkan anak ketiganya, Yunike mengaku sempat koma selama 12 jam.
Anggota Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie dilaporkan oleh istrinya, Yunike Howay ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena diduga melakukan perselingkuhan. Yunike mengatakan selain selingkuh, Jimmy diduga menelantarkan anak-anaknya selama 1 tahun.
"Penelantaran keluarga, karena beliau meninggalkan rumah 1 tahun. Bahkan saya melahirkan anak saya nomor dua di rumah sakit Bunda Menteng, beliau tidak datang melihat. Justru selingkuhannya ini juga hamil," kata Yunike di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/8).
Yunike bercerita, dirinya juga melahirkan anak ketiga tanpa pendampingan dari Jimmy pada Februari 2015. Ketika melahirkan anak ketiganya, Yunike mengaku sempat koma selama 12 jam. Saat mengalami koma, Jimmy tak menemani Yunike. Saat dihubungi, Jimmy tak memberi respons.
"Anak saya lahir Februari 2015, anak yang ketiga atas nama Lusia, anak itu lahir di Bunda Menteng Jakarta saat itu saya sempat koma di rumah sakit selama 12 jam dan waktu itu ditanyain dokter apakah suami tidak ada. Jadi saya ditolong ade saya. Nah begitu saya sadar menghubungi Pak Jimmy enggak bisa. No respons dari beliau, akhirnya justru saya tahun selingkuhannya juga hamil, dan sangat, menyedihkan," sambungnya.
Lebih lanjut, wanita yang berprofesi sebagai dokter anak ini mengaku mendapat informasi bahwa wanita selingkuhan Jimmy hamil dan melahirkan di Kota Jayapura.
"Beliau ini membawa selingkuhannya melahirkan di kota Jayapura kota di mana saya bertugas sebagai dokter anak, mungkin teman-teman bisa membayangkan dan melahirkan di rumah sakit Dian Harapan," tuturnya.
Setelah tega menelantarkan keluarganya, Yunike mempertanyakan etika Jimmy sebagai anggota DPR. Sebab, menurutnya, seorang anggota DPR harus menaati hukum dan agama. Dia berharap MKD bisa menghadirkan keadilan bagi keluarga dan dua anaknya.
"Saya mempertanyakan taat hukumnya, kalau beliau sebagai anggota DPR RI dan menelantarkan keluarga ya saya sayangkan apakah ini menjadi figur yang baik di negara ini," ucapnya.
Baca juga:
Anggota TNI gerebek istrinya sedang berduaan dengan seorang manajer
Hobi bawa perempuan menginap di rumah, perangkat desa dipecat
Tepergok bawa perempuan ke dalam mess, pejabat pelabuhan dibekuk
Kisah tragis Yeni, tewas dicekik suami karena pergoki selingkuh
Djarot kaget lihat wanita cantik di Rusunami, tahunya simpanan
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang akan diajukan PDIP sebagai saksi dalam gugatan ke MK? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
PKD Pemilu itu kepanjangan dari apa? Kepanjangan PKD pemilu adalah Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kelurahan/Desa.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.