Selisih dengan Anies tipis, relawan Ahok koordinasi rapatkan barisan
Dalam kesempatan ini, semua koordinator kecamatan dan koordinator pengajian RT se-Jakarta Pusat dilibatkan. Dengan harapan agar pada hari pemungutan suara nanti, mereka siap dengan kerja-kerja di TPS, baik sebagai saksi maupun untuk memastikan suara Basuki-Djarot benar-benar aman.
Pendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) menggelar koordinasi untuk merapatkan barisan untuk Pilkada DKI Jakarta, 19 April 2017. Mereka yang mengatasnamakan Relawan Nusantara (RelaNU) itu melaksanakan koordinasi di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/4).
Dalam kesempatan ini, semua koordinator kecamatan dan koordinator pengajian RT se-Jakarta Pusat dilibatkan. Dengan harapan agar pada hari pemungutan suara nanti, mereka siap dengan kerja-kerja di TPS, baik sebagai saksi maupun untuk memastikan suara Basuki-Djarot benar-benar aman.
Koordinator Wilayah RelaNU Jakarta Pusat, Ita Rahmawati mengatakan, para simpatisan RelaNU harus berjuang sampai titik penghabisan di setiap TPS pada pemungutan suara 19 April mendatang. Sebab banyak yang menyebut selisih suara antara pasangan nomor 2 dan nomor 3 hanya sekitar satu persen.
"Saya minta semua anggota RelaNU mengepakkan sayapnya. Berjuang sampai hari H dan harus terus dikawal mulai dari menjelang pencoblosan, saat pencoblosan sampai penghitungan suara," ujarnya.
Ita juga menegaskan bahwa setiap ada kecurangan ataupun hal-hal yang mencurigakan harus segera dilaporkan ke pihak keamanan. Jangan sampai ada suara yang hilang dan catat dengan seksama perolehan suara di masing-masing TPS.
Pada kesempatan sama, Aziz Syarif selaku koordinator RelaNU Jakarta mengatakan, kalau mau jujur dan mengakui fakta maka semua bisa melihat bahwa pasangan Ahok-Djarot telah memberikan bukti nyata dalam membangun Jakarta.
"Pasangan nomor urut 2 bukan hanya nembuktikan kerja tapi juga menjelaskan kepada masyarakat bahwa semua program yang dijalankan selama betul-betul untuk kemaslahatan umat," ujarnya.
Syarif juga menegaskan bahwa banyak majelis ilmu yang kini hidup di masyarakat dan itu semua mendapat dukungan dari Ahok-Djarot. Jika berfikir jernih, maka mana yang benar dan mana yang masih sebatas janji akan bisa dilihat dan dirasakan.
"Apa yang kita perjuangkan dalam Pilkada DKI ini demi kemaslahatan dan kemajuan rakyat DKI Jakarta. Kita bangun majelis ilmu menjelaskan mana yang benar dan mana yang hanya retorika. Pilihan kita akan kita perjuangkan sampai menang," tegasnya.
Baca juga:
Jelang pencoblosan Pilgub DKI Sandiaga bentuk Tim Transisi
Djarot minta aparat tegas copot spanduk penolakan dirinya dan Ahok
Sandiaga: Saya ingin merangkul Teman Ahok
Twitter pantau cuitan netizen soal Pilkada DKI putaran kedua
Salat Jumat di Tebet, Djarot dapat penolakan jemaah
1.300 Polantas dikerahkan amankan Pilgub DKI
Jelang Pilgub DKI, publik diminta hati-hati baca hasil survei
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.