Selundupkan 1,4 Kg Sabu dalam Bungkus Kopi, Pemuda di Kutai Dibekuk BNN
"Kopi kapal api itu ternyata isinya sudah diganti sabu. Kami temukan ada 20 bungkus," ungkap Tampubolon.
Terduga pengedar sabu, pelajar di Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berinisial JL (20) dibekuk BNN Minggu (5/4) petang. Petugas menyita 1,4 kg sabu terbungkus kopi hitam instan dari tangan JL.
Penangkapan dilakukan sekitar pukul 17.30 WITA. Sebelumnya, petugas lebih dulu mengendus maraknya aksi jual beli sabu di Anggana.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Kapan Kaisar Konstantin berkuasa? Kuil ini diyakini berasal dari antara tahun 324 dan 337 saat Konstantin berkuasa.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
"Kalau info awal, yang pasti dari masyarakat. Kami kembangkan laporan itu, tim turun melakukan penyelidikan di Anggana," kata Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kalimantan Timur AKBP Halomoan Tampubolon kepada merdeka.com, Senin (6/4).
Sesuai ciri yang didapat, petugas lantas menghentikan seorang warga pengendara motor, yang melaju dari arah Samarinda menuju Anggana.
"Kami buntuti warga itu, mengarah ke bangunan di Jalan Mulawarman, poros Samarinda-Anggana. Pelaku ini masuk ke arah halaman bangunan itu," ujar Tampubolon.
Tanpa menunggu lama, petugas bergegas melakukan penyergapan. "Kami lakukan penindakan. Jadi, kami temukan kardus Hydro Coco, berisi bungkusan kopi," tambah Tampubolon.
Menurut Tampubolon, petugas nyaris terkecoh dengan puluhan bungkus kopi itu. "Kopi kapal api itu ternyata isinya sudah diganti sabu. Kami temukan ada 20 bungkus," ungkap Tampubolon.
"Kami buka bungkusan kopi itu. 10 bungkus berat total sabu 963,84 gram dan 10 bungkus lagi berat 502,38 gram," terang Tampubolon.
Pelaku bersama barang bukti bebrupa sabu, handphone dan motor JL kini berada di kantor BNNP Kalimantan Timur, Jalan Rapak Indah, Samarinda. Petugas tengah mengembangkan kasus itu. "Dari pendataan, yang bersangkutan masih pelajar," tandas dia.
(mdk/ray)