Semakin gila, anak SMA jadi mucikari di Palembang
Dua mucikari ini jual ED yang merupakan seorang mahasiswi.
Lagi-lagi publik dihebohkan oleh kelakuan dua muncikari yang baru ditangkap satuan Polresta Palembang. Sebab, satu dari dua muncikari yang terlibat dalam perdagangan orang itu ternyata masih duduk di bangku SMA.
Dua pelaku adalah Iman (18), seorang pelajar kelas XII SMA di Palembang dan Dea (22), warga Jalan Lebar Daun Palembang. Di mana korban dari kedua muncikari ini seorang mahasiswi berinisial ED.
Dea menceritakan ihwal nekat menjual ED kepada pria hidung belang setelah berkenalan dengan seseorang berinisal DK melalui pesan Blackberry Messenger (BBM). Dari komunikasi itu, keduanya sepakat mencari seorang wanita untuk dijual.
Sampai pada akhirnya, Dea dan DK yang saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) memilih ED sebagai korban dengan tarif short time Rp 1,9 juta. Rencananya, dari hasil penjualan ED, Dea dan Iman dibayar Rp 400 ribu.
Setelah ada kesepakatan, kedua tersangka lantas mengajak korban ke kamar 11 Hotel Central, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Polisi yang mengetahui adanya transaksi perdagangan orang, langsung bergerak menangkap kedua tersangka dan mengamankan korban.
Saat diciduk, petugas menyita sejumlah barang bukti antara lain uang tunai senilai Rp 1,9 juta, tiga unit ponsel yang diduga digunakan pelaku untuk bertransaksi. "Kami cuma disuruh DK cari cewek untuk dibooking. Dari sana kami dapat Rp 400 ribu bagi dua," ungkap tersangka Dea di Mapolresta Palembang, Kamis (28/4).
Berbeda dengan kedua tersangka, korban ED tidak mau berkomentar sedikit pun terkait kasus perdagangan orang ini. ED menutup wajah dengan kedua tangannya lantaran malu.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede menyatakan saat ini pihaknya tengah memburu DK yang dianggap sebagai otak dari kasus tersebut. Sementara, untuk dua pelaku dijerat Pasal 9 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Orang dan Pasal 296 KUHP dengan ancaman kurungan penjara selama sepuluh tahun.
"Keduanya masih kita periksa dan memburu DK yang diduga menjadi otak utamanya," pungkas Maruly.
Baca juga:
2 Pelajar SMA jadi muncikari jual mahasiswa tarif Rp 1,9 juta
Baru seminggu bekerja, PSK di bawah umur belum diupah muncikari
Prostitusi anak di bawah umur berkedok wisma di Pasuruan terbongkar
Jual diri, bekas muncikari Anggita Sari ditangkap setengah bugil
Misbah penguasa lokalisasi Dadap menolak digusur
Bongkar prostitusi berkedok panti pijat, Polda Riau amankan 60 orang
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.