Sempat Terkurung, Ponpes di Depok Kini Beli Lahan Rp2,7 Miliar untuk Akses Jalan
Pimpinan Ponpes Khoirur Rooziqiin, Ali Murtado mengatakan, telah terjadi kesepakatan antara ponpes dengan ahli waris soal akses jalan.
Untuk membebaskan lahan tersebut, pihak ponpes meminta bantuan dari para donatur. Sehingga lahan tersebut dapat segera dilunasi dan dibuat akses jalan menuju ponpes.
- Pasar Tumpah di Jl Merdeka Bogor Marak Pungli, dari Preman hingga Anggota Dinas Lingkungan Hidup
- Pimpinan Ponpes Kawin Paksa Santriwati di Bawah Umur, Begini Kata Mantan Ketum PBNU
- Duduk Perkara Ponpes di Beji Depok Terkurung Kompleks Warga Tanpa Akses Jalan
- Kronologi Ponpes di Depok Terkurung Tak Punya Akses Jalan
Sempat Terkurung, Ponpes di Depok Kini Beli Lahan Rp2,7 Miliar untuk Akses Jalan
Setelah melalui beberapa kali mediasi, akhirnya Pondok Pesantren (ponpes) Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya, Beji, Depok, Jawa Barat, akan memiliki akses jalan.
Pihak ponpes dan ahli waris telah menyepakati pembelian rawa yang ada di belakang ponpes untuk dijadikan akses jalan.
Pimpinan Ponpes Khoirur Rooziqiin, Ali Murtado mengatakan, telah terjadi kesepakatan antara ponpes dengan ahli waris. Lahan seluas 600 meter persegi yang ada di belakang ponpes akan dibeli seharga Rp2,5 miliar.
“Kami sudah mediasi dengan ahli waris. Di sini sepakat membeli tanah 600 m2 seharga Rp2,7 miliar,” katanya, Minggu (17/3).
Pembayaran dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan dibayarkan setelah lebaran sebesar Rp1 miliar. Pihak ponpes masih berharap agar ahli waris bisa menurunkan harga jualnya. Namun dari hasil mediasi, pihak ahli waris bersikukuh dengan harga Rp4,5 juta/meter.
“Ahli waris masih kekeh minta harga Rp4,5 juta,” ujarnya.
Dengan harga tersebut, ahli waris akan menguruk lahan empang sehingga menjadi daratan. Sehingga di atasnya nanti bisa dibangun untuk keperluan ponpes.
“Kabar baiknya, dengan harga itu ahli waris bersedia menguruk tanah rawa. Jadi Rp4,5 juta/ meter sudah dalam bentuk dikeruk oleh ahli waris. Jadi kami terima tanah rawa jadi tanah biasa dan bisa bangun di atasnya,”
ungkapnya.
merdeka.com
Untuk membebaskan lahan tersebut, pihak ponpes meminta bantuan dari para donatur. Sehingga lahan tersebut dapat segera dilunasi dan dibuat akses jalan menuju ponpes.
“Alhamdulillah kami akan memiliki akses jalan dari sisi barat secara permanen. Harapannya ajak teman-teman untuk jadi orang baik untuk jalan akses ponpes untuk wakaf untuk akses jalan,” katanya.
Sebelumnya, ramai di sosial media kalau ponpes ini tidak memiliki akses jalan karena berada di tengah bangunan lain. Ponpes Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya, Beji, Depok berdiri sejak tahun 2019. Ponpes berada di tengah bangunan lain yaitu SDIT Daarul Abidin, SMAN 14 dan perumahan.
Mulanya ponpes tidak terletak di lokasi sekarang. Sampai akhirnya pada tahun 2019 ponpes dipindah ke lokasi sekarang yang tanahnya milik Nasrullah. Mulanya lahan tersebut adalah tanah kosong dan hanya ada pemancingan dan peternakan. Semula untuk akses jalan, digunakan jalan dari kawasan Rawa Maya, Beji. Penggunaan akses jalan itu hanya digunakan sementara.
Warga Perumahan Caltex pun angkat bicara karena dituding menutup akses jalan. Ketua RT 3 RW 5 Beji Timur, Azis Muslim mengatakan bahwa kondisi ponpes tidak terkurung. Ponpes tersebut berada di tengah-tengah antara SMAN 14, Perumahan Caltex dan Rawa Maya.
Mulanya lahan tersebut berada dalam satu kawasan seluas 10.000 meter2 milik H. Nasrullah yang menjadi pembina ponpes. Rencana awal lahan itu akan dijadikan perumahan.
Dalam IMB, arah jalan bukan di Perumahan Caltex tapi Jalan Rawa Maya 3 atau dekat SMAN 14. Namun ponpes justru meminta akses jalan dari Perumahan Caltex yang secara domisili berbeda kelurahan.
Ponpes berada di Kelurahan Beji, sedangkan Perumahan Caltex di Kelurahan Beji Timur.
“Artinya itu yang seharusnya mereka kejar karena IMB sudah muncul, tapi kenapa warga Caltex yang diganggu. Kami sangat menyayangkan prosedur awal pendirian ponpes tidak dilakukan. Ponpes berdiri tanpa IMB awalnya,” katanya.