Sempat tertunda karena Cumulonimbus, Tim SAR lanjutkan evakuasi
Tim penyelam dari marinir siap turun hingga kedalaman 30 meter untuk evakuasi AirAsia di perairan Pangkalanbun.
Tim SAR sempat menunda proses evakuasi pencarian serpihan dan jenazah pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Hal ini terjadi karena cuaca buruk dan munculnya awan Comulunimbus, penyebab yang diduga membuat AirAsia jatuh.
Laporan wartawan merdeka.com dari Pangkalanbun, Rabu (31/12), pagi tadi Tim SAR tak bisa terbang serta melaut untuk kembali melakukan evakuasi. Karena cuaca buruk dan terdapat awan comulunimbus di udara sekitar Pangkalanbun.
"Banyak cel cumulonimbus di sekitar lokasi. Itu ada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut dengan titik puncak awan CB itu mencapai 12 kilometer," kata Kepala kantor BMKG Lanud Iskandar, Lukman Soleh.
Namun proses evakuasi kembali dilanjutkan pada Pukul 11.00 WIB. Karena cuaca sudah cukup membaik pada siang hari baik di udara maupun perairan Pangkalanbun. Basarnas menggunakan helikopter Puma melalui udara, Marinir turun ke dasar laut untuk mencari bangkai pesawat dan korban.
Kolonel Laut Haris Bima Bayu Seto, mengatakan, tim yang diterjunkan pada hari keempat proses evakuasi berjumlah 47 orang. Tim ini di datangkan langsung dari Jakarta dan tiba di Pangkalanbun sekitar Pukul 10.30 WIB.
"Mereka terdiri dari pasukan Intai Amphibi (Taifib) denjaka 14
Taifib 7, Penyelam 12, Kopaska 14, total 47 pasukan dari Jakarta Marinir," ujar Haris.
Dia mengatakan, tim ini siap untuk mencari badan pesawat dan korban lainnya sampai ke kedalaman 30 sampai 40 meter perairan Pangkalanbun. Mereka menaiki KRI Banda Aceh untuk sampai di tengah perairan.
"30-40 meter kedalaman di laut, ini bisa jadi kendala. Kita nggak bisa lawan alam. Peralatan yang dibawa perahu karet, Tabung oksigen, alat penyelam bawah laut," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi perintahkan Basarnas prioritaskan cari korban AirAsia
TNI AD tambah personel untuk cari korban AirAsia
Kepala Basarnas: Kita ingin evakuasi AirAsia berakhir excellent
Basarnas fokus pencarian korban AirAsia di bawah laut
Tes DNA terkendala kondisi jenazah korban pesawat AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.