Seni binaraga ala pengrajin genteng Jatiwangi
Kurator seni Jatiwangi Art Factory, Grace Sambo, mengatakan lomba binaraga diikuti empat-ratusan orang dari 22 jebor.
Salah satu event unik yang digelar masyarakat Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, adalah Jatiwangi Cup, lomba binaraga yang dilakukan antar jebor (pabrik genteng). Pesertanya adalah para pengrajin genteng yang karena aktivitas sehari-hari membuat tubuhnya berotot seperti binaraga.
Kurator seni Jatiwangi Art Factory, Grace Sambo, mengatakan lomba binaraga ini diikuti empat-ratusan orang dari 22 jebor. Acara dilangsungkan di pabrik genteng Super Fajar, Selasa (11/08) lalu.
Grace menuturkan, lomba binaraga ini dilakukan di hadapan tungku yang sehari-harinya dipakai membakar 11 ribu genteng. Ada panggung sederhana di depan tungku. "Biasanya, kawasan tersebut harum kayu bakar dan tanah yang sedang atau baru dibakar. Waktu itu yang santer adalah bau minyak bayi (baby oil)," kata Grace.
Baby oil dipakai untuk memoles lekuk tubuh dan otot kekar peserta binaraga. Di pabrik yang biasa sibuk dengan aktivitas pembuatan genteng itu, para peserta mendapat tepuk tangan dan sorak penonton yang berasal dari keluarga maupun tetangga peserta lomba.
Grace menyebutkan, tiap jebor mengirim satu atau dua orang peserta untuk memperebutkan piala bergilir Jatiwangi Cup. Lomba ini dinilai oleh lima anggota dewan juri yang disiapkan direktur Museum Genteng Jatiwangi. Kelima dewan juri berasal dari Polsek Argapura, Komite Olah Raga Nasional, Jatiwangi art Factory (JaF), Jebor Mutiara, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Acara sempat dibuka dengan sambutan dari salah satu pendiri JaF, Arief Yudi Rahman. Grace menuturkan, Arief mengingatkan bahwa genteng Jatiwangi telah ikut menaungi kebesaran bangsa Indonesia. Sebab, genteng Jatiwangi sudah beredar luas di Indonesia, menjadi bagian atap-atap rumah di Tanah Air.
Arief, lanjut Grace, juga menyinggung rencana pendirian pabrik-pabrik garmen di Jatiwangi seiring dengan pembangunan tol dan Bandara Internasional Kerja Jati Majalengka. Menurut dia Jatiwangi punya tradisi usaha genteng panjang dan sampai sekarang masih jadi tempat belajar membuat genteng. Dengan kata lain, genteng adalah identitas Jatiwangi.
Ide lomba binaraga sendiri, kata Grace, tercetus dari Julian Abraham, salah satu seniman yang sedang bergiat di JaF. Menurut Grace, lomba ini berangkat dari pekerjaan sehari-hari yang kemudian berubah jadi kebanggaan, jadi sesuatu yang bisa dipamerkan, dan dibagikan kepada orang lain.
"Tanpa latihan pun panggung menjadi semarak. Para penonton, para keluarga kontestan ataupun sesama pekerja jebor ikut semangat melihat handai taulannya tampil dengan penuh percaya diri dan kebanggaan. Gemuruh tepuk tangan membesar saat pose terakhir meminta para kontestan bergaya mengangkat genteng," katanya.
Dengan kata lain, perempuan lulusan sejarah seni Universitas Gajah Mada ini mengimbuhkan, lomba binaraga tersebut sebagai bentuk seni yang lahir dari kehidupan sehari-hari, dari kehidupan para pengrajin genteng Jatiwangi. "Keindahan dari kehidupan sehari-hari bukan wacana baru dalam seni rupa kontemporer," tuturnya.
Ia mengatakan, lomba binaraga antar jebor sudah terjadi dan benar-benar berlangsung dengan segala dinamika dan riuh-rendahnya. "Apakah Jatiwangi Cup benar-benar akan menjadi piala bergilir? Saya yakin iya," tuturnya.
Baca juga:
Benteng pertahanan Persib kemungkinan tak diperkuat pemain asing
Dari produsen genting, kini Jatiwangi jadi tujuan residensi seniman
Hidangan
Cedera, Zulham Zamrun terancam tak bisa berlaga di Piala Sudirman
Ulang tahun ke-15, Brownies Amanda rangkul pelanggan
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Apa saja komoditas yang diekspor dalam acara Merdeka Ekspor? Komoditas yang dilepas pada acara bertajuk Merdeka Ekspor tersebut antara lain Buah Durian, Jahe, Pakan Ternak, dan Tepung Tulang.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.