Senin, Kapolri kumpulkan jenderal Polri terkait pencalonan Tito
Badrodin mengingatkan semua jenderal agar legowo dan mendukung apapun keputusan Jokowi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Nama Tito pun sudah diserahkan Jokowi ke DPR.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memanggil para perwira tinggi (Pati) di internal Polri untuk membahas penunjukan tersebut. Semua staf di Mabes Polri akan ikut serta dalam rapat internal yang diagendakan pada Senin (20/6) nanti.
"Nanti Senin kita laksanakan rapat. Semuanya skala staf seluruh Mabes Polri akan rapat. Kita akan jelaskan (soal pencalonan Tito)," kata Badrodin di PTIK, Jakarta, Jumat (17/6).
Namun, dijelaskan Badrodin, sebelumnya dia sempat mengingatkan semua Pati agar legowo dan mendukung apapun keputusan Jokowi. Bahkan, diklaim mantan wakapolri ini, semua Pati berkomitmen mendukung siapapun calon yang dipilih Jokowi sebagai Kapolri baru.
"Sebelum itu kan sudah wanjakti, sudah saya sampaikan bahwa siapapun yang dipilih wanjakti ada bintang tiga, dua, saya bilang siapapun yang dipilih presiden tentu kita mendukung dan itu komitmen kita," ujar dia.
Bukan tanpa alasan, Badrodin bersikukuh jika Tito merupakan sosok yang pantas menerima tongkat TB-1. Menurut dia, Tito bakal memimpin para seniornya di internal Polri dengan baik.
"Anda kan bisa liat di Polda Metro. Di Polda Metro sama gambarannya, wakanya senior, kira kira bisa enggak? Bisa kan? Jadi jangan meragukan, anda sudah melihat hasilnya, gambaran Polda Metro stafnya juga senior tapi bisa," tandas mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan nama Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR. Tito ditunjuk menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Setelah namanya diserahkan, Tito akan menjalankan uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Jika nantinya terpilih, Tito bakal segera memimpin Polri pada Juli mendatang.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Apa ciri khas topi Napoleon? Topi hitam lebar yang menjadi ciri khasnya – salah satu dari sedikit topi yang masih ada yang dikenakan Napoléon ketika ia memerintah Prancis abad ke-19 dan mengobarkan perang di Eropa – pada awalnya dihargai 600.000 hingga 800.000 euro ($650.000-870.000).
-
Siapa yang ikut bernyanyi bersama Kapolri? Kapolri pun mengambil posisi sebagai vokalis bersama Armand Maulana, sedangkan Panglima TNI mengambil gitar untuk mengiringi.
-
Bagaimana Ari Dono Sukmanto bisa menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas. Dia menggantikan Tito Karnavian, sampai ditetapkannya Kapolri baru.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
Baca juga:
Sosok Komjen Tito, calon Kapolri di mata Wapres JK
Ini pekerjaan rumah Komjen Tito Karnavian jika lolos jadi kapolri
Ketua MPR sebut Jokowi tepat jagokan Komjen Tito jadi calon Kapolri
Badrodin tegaskan penunjukan Tito tak rusak internal Polri
Membandingkan karier Komjen Tito dengan rekan seangkatan di Akpol