Seorang Kader Demokrat di Bandung Tewas Dianiaya Preman
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ranckuya, Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Senin (4/7). Korban diketahui meninggal dunia bernama Misa Munggara, rekannya Dede Koswara menderita luka dan menjalani perawatan.
Dua warga Kabupaten Bandung, menjadi korban pembacokan preman. Salah seorang korban merupakan kader Partai Demokrat meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ranckuya, Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Senin (4/7). Korban diketahui meninggal dunia bernama Misa Munggara, rekannya Dede Koswara menderita luka dan menjalani perawatan.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Apa saja ciri pemilu yang demokratis? Pemilu yang demokratis adalah pemilihan umum yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, yaitu menghormati hak asasi manusia, menjamin kebebasan berpendapat dan berserikat, serta mengakui kedaulatan rakyat. Pemilu yang demokratis juga harus memenuhi beberapa kriteria atau ciri-ciri tertentu, antara lain: 1. Pemilihan yang bebas, adil, dan rahasiaCiri ini berarti bahwa setiap warga negara yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih tanpa adanya tekanan, intimidasi, manipulasi, atau kecurangan.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sedangkan tersangka berinisial IS sudah ditangkap. Polisi saat ini masih mencari satu tersangka berinisial AP.
Kronologi
Kapolsek Rancaekek, Kompol Nanang mengatakan, peristiwa itu bermula saat tersangka dalam keadaan mabuk datang ke rumah korban. Mereka memanggil korban sedang menjahit.
"Korban diajak keluar oleh pelaku sesudah itu korban kembali masuk ke rumah selang beberapa menit pelaku datang dan masuk ke rumah korban dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban M dengan menggunakan golok yang mengakibatkan luka di bagian muka, kepala belakang dan pundak," ucap Nanang, Selasa (5/7).
Sementara korban lainnya terluka di pundak kanan dan tangan kanan akibat dibacok.
Pelaku Bikin Resah Warga
Adik korban, Santi (23) mengatakan, kondisi para pelaku dalam keadaan mabuk. Mereka pun sudah terkenal sebagai preman yang kerap meresahkan warga.
"Lagi mabuk parah, sudah terkenal lah sebagai preman kampung. Awalnya ngobrol biasa, sebelumnya emang kakak saya sudah kenal sama mereka. Setelah ngobrol, mereka sempat pulang, enggak lama balik lagi, sambil bawa senjata,” terang Santi.
Santi melanjutkan, salah satu pelaku kemudian berteriak di depan rumah bahwa kakaknya pernah memukul adiknya. Namun menurut Santi keterangan pelaku tersebut tak benar.
"Tapi itu ceritanya enggak benar. Lalu membacok dan kabur,” ucap dia.
Keluarga sempat membawa korban ke rumah sakit. Namun dinyatakan meninggal dunia. Dalam kasus ini, dia memastikan korban tak memiliki permasalahan dengan pelaku.
"Emang orang itu sama adiknya suka bikin onar jadi semua warga juga sudah tahu. Tapi sebenarnya emang enggak ada masalah satu sama lain, secara keluarga juga enggak,” kata dia.
Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bandung, Saeful Bachrie menyatakan bahwa korban meninggal adalah salah seorang kader Partai Demokrat. Mewakili pengurus partai, ia menyampaikan belasungkawa untuk keluarga korban.
"Mudah-mudahan polisi bisa mengusut tuntas dengan kita juga menyiapkan lawyer untuk mendampingi bagaimana mengawal kasus ini. Korban ini ketua ranting di Sangiang, di desa. Kemudian alumni taruna akademi Demokrat juga di Kogasma di pusat. Jadi aktivitasnya tidak diragukan lagi. Kader berprestasi, langsung Kogasma dengan mas AHY, mas ketum," terang dia.
"Anaknya yang kelas 1 SD ini kita dorong untuk menerima beasiswa dari DPC sampai sekolah selesai. Rencana kita juga usul rumahnya di dapat bantuan rutilahu dari fraksi Demokrat kabupaten Bandung. Belum ada kabar ke AHY, Cuma udah sampai ke pusat DPP, DPD udah kita laporkan,” pungkasnya.
(mdk/gil)