Sepak Terjang Grace Natalie dan Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro ditunjuk Jokowi sebagai staf khusus presiden
Keduanya akan menjalankan tugas khusus yang diarahkan langsung oleh Presiden.
- Jokowi Soal Arahan untuk Relawan di Pilkada Jateng: Tanya ke Parpol
- Ragam Gelar Kehormatan Prabowo Subianto, Pemberian Jokowi Bukan yang Pertama
- Pro Kontra Gelar Kehormatan Jenderal Bintang Empat dari Presiden Jokowi buat Prabowo Subianto
- Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?
Sepak Terjang Grace Natalie dan Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden
Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie dan mantan tenaga ahli utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mendapat sorotan setelah ditunjuk sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keduanya akan menjalankan tugas khusus yang diarahkan langsung oleh Presiden.
“Pada hari ini, Bapak Presiden berturut-turut menerima Bapak Juri Ardiantoro dan Ibu Grace Natalie ke Istana Merdeka. Mereka berdua dipanggil Bapak Presiden untuk mendapatkan penugasan sebagai Staf Khusus Presiden RI,” jelas Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden, sebagaimana dilansir Antara hari Rabu (15/5).
Penasaran dengan profil keduanya?
Simak sepak terjang Grace dan Juri berikut ini.
Grace Natalie
Grace Louisa Natalie, atau yang biasa disapa Grace Natalie adalah seorang politisi PSI yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Partai. Sebelumnya, Grace berprofesi sebagai jurnalis dan presenter berita.
Langkahnya ke dunia jurnalisme dimulai saat ia memenangkan kompetisi SCTV Goes to Campus wilayah Jakarta dan mendapatkan sejumlah pelatihan sebagai jurnalis. Tahun 2004 menandai kali pertama Grace terjun sebagai reporter.
Setelah 8 tahun berkiprah di jurnalis, wanita kelahiran 1982 itu memutuskan untuk mencoba hal baru dengan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Survei yang dihasilkan SMRC berupa survei terkait politik justru mendorong Grace untuk mendalami ranah politik praktis.
Akhirnya setelah Pemilu 2014 berakhir, Grace mulai menjajaki dunia politik dan mendirikan PSI bersama dengan sederet politisi lain pada tahun 2015.
Grace juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSI hingga tahun 2021, mengawal partai bunga mawar itu untuk berkontestasi di Pemilihan Umum 2019.
Grace berhasil menjadi ketua umum partai politik termuda dengan usia 33 tahun saat masa jabatannya berlangsung.
Juri Ardiantoro
Berbeda dengan Grace, Juri sudah lebih dulu familiar dengan urusan Kepresidenan.
Ia menjabat sebagai Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik pada tahun 2020-2023.
Namun jauh sebelum berkiprah di pemerintahan, Juri merupakan pejabat penting di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia menjadi Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta pada 2008-2012 dan menjadi Ketua KPU Republik Indonesia menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal pada tahun 2016.
Setelah setahun menjabat sebagai Ketua KPU Republik Indonesia, Juri yang sedang menikmati masa pensiun justru mendapat panggilan dari Presiden untuk menjalani peran sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden pada 2018-2019.
Laki-laki kelahiran Brebes ini memiliki ketertarikan di bidang akademis pula.
Di sela tugasnya, Juri ditunjuk sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta periode 2021-2025.