Sepaku di Masa Lalu
Dahulu di tahun 1960, Sepaku masuk wilayah Kota Balikpapan. Di tahun 1988, wilayah Balikpapan Seberang yang berada di seberang laut, berubah menjadi di kecamatan Penajam, termasuk di dalamnya wilayah Sepaku.
Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara (PPU) disebut sebagai ibu kota negara baru bersama Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Seperti apa Sepaku di masa lalu hingga kini?
Dahulu di tahun 1960, Sepaku masuk wilayah Kota Balikpapan. Di tahun 1988, wilayah Balikpapan Seberang yang berada di seberang laut, berubah menjadi di kecamatan Penajam, termasuk di dalamnya wilayah Sepaku.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Di mana lokasi ibu kota baru Mesir? Ibu kota baru Mesir ini dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura.
-
Siapa yang dijuluki sebagai Ibu Komando? Di bagian komentar, ada yang menyebut Juliana sebagai Ibu Komando.
-
Apa profesi ibu dari Pratama Arhan? Arhan adalah putra dari seorang ibu yang berprofesi sebagai tukang sayur keliling.
-
Di mana letak ibu kota Garut? Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
Tahun 2002, mengingat luasnya wilayah, Kecamatan Penajam berubah menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara, yang di dalamnya saat itu terdiri dari kecamatan Penajam dan kecamatan Sepaku.
Sebelum itu, mulai tahun 1975, Sepaku jadi daerah tujuan transmigrasi dari pulau Jawa, dengan tujuan utamanya adalah bertani. Saat itu kawasan Sepaku dominan masih hutan belantara. Akses jalan pun tentu masih relatif sulit.
Mahdio Utomo (64), jadi saksi hidup kondisi Sepaku di tahun 70-an. Dia tercatat sebagai transmigran umum asal Kulonprogo, Yogyakarta, di tahun 1977. Saat itu, dia masuk rombongan 100 kepala keluarga (KK) tujuan Sepaku.
"Ke Sepaku ini warga transmigran datang untuk bertani," kata Mahdio dalam perbincangan bersama merdeka.com di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kamis (29/8).
Seiring waktu, hingga saat ini pertanian hingga perkebunan sawit dan kebun karet banyak ditemui di kiri kanan jalan yang dikelilingi oleh hutan lebat. Baik itu hutan cagar alam, maupun KBK (Kawasan Budidaya Kehutanan). "Petani memang mendominasi di sini," ujar Mahdio.
Mahdio brsyukur sekarang banyak perubahan dan perbaikan infrastruktur dalam 42 tahun terakhir. Sebab, sebelumnya, dia harus menempuh dua hari perjalanan pulang pergi, kalau hanya ingin bepergian ke Balikpapan.
"Dulu kalau ke Balikpapan dan nyeberang laut, berangkat jam 8 pagi, sampai di Balikpapan jam 1 (malam). Kemudian menginap di Balikpapan, besoknya baru pulang ke sini (Sepaku). Ya sampai 2 hari," kenang Mahdio.
Sekarang ini, menurut Mahdio ke Balikpapan menjadi lebih singkat hanya sekitar 2 jam. "Tapi tetap, dengan kondisi jalan seperti ini, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki. Apalagi, Sepaku kan jadi ibu kota negara," ungkap Mahdio.
"Kalau nanti saya tidak bisa melihat ibu kota di Sepaku seperti apa, paling tidak anak cucu saya yang bisa lihat. Karena saya kan sudah usia segini. Mudah-mudahan saya bisa lihat," demikian Mahdio.
Kecamatan Sepaku punya luasan 1.172 kilometer persegi, dan terdiri 4 kelurahan dan 11 desa. Saat ini, tercatat ada 11 kepala keluarga (KK) atau sekitar 36.000 jiwa.
Baca juga:
Terburu-buru Pilih Ibu Kota Baru
Selamat Datang di Sepaku dan Samboja
Bakal Jadi Ibu Kota, Warga Sepaku Penajam Menanti Perbaikan Infrastruktur
DPR Tunggu Draf RUU Pemindahan Ibu Kota
Ini yang Dibangun Swasta di Lahan Ibu Kota Baru Kalimantan Timur
Jadi Ibu Kota Negara Baru, Ini yang Disiapkan Bupati Penajam Paser Utara dan Kukar