Separuh pengguna internet di Indonesia pernah dibajak
Yang cukup mengagetkan lagi bahwa pimpinan Presiden RI juga pernah disadap oleh Australia.
Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 70 juta orang lebih. Namun siapa kira hampir separuhnya akun pribadi para pengguna internet pernah dibajak. Keamanan siber harus diperhatikan, jika tidak maka menerima kerugian sendiri.
Dalam catatan Sharing Vision, kejahatan dunia maya setiap tahunnya terus meningkat. Indonesia pada 2013 menjadi negara yang paling dibidik oleh para peselancar dunia maya.
"Ada 55 persen pengguna internet dibajak, artinya separuh lebih. Akun kita ini harus benar-benar diperhatikan," kata Chief Sharing Vision Dimitri Mahayana, dalam Seminar Nasional Indonesia Cyber Crime Summit (ICCS) di Aula Timur ITB, Kamis (9/10).
Dia mengingatkan, kepada pengguna internet untuk memperhatikan password yang menjadi kunci keamanan. "Sering-sering mengganti password itu bagus sebagai langkah antisipasi," ujarnya.
Indonesia diakuinya kini masih lemah soal pengamanan siber. Menurut dia, 20 perusahaan menunjukkan jika 65 persen pernah mengalami kecelakaan keamanan. Yang cukup mengagetkan lagi bahwa pimpinan Presiden RI juga pernah disadap oleh Australia.
"Kita telah menjadi negara yang memiliki risiko tinggi keamanan teknologi informasi. Risiko lain yakni cyber intelligence serta cyber espionage. Semuanya merongrong keamanan perusahaan dan negara," ungkapnya.
Hasil dari survei Sharing Vision terhadap 151 responden media sosial juga menunjukkan bertemu akun palsu ada sebanyak 22 persen, password diketahui orang lain 13,6 persen, pencurian akun 9,9 persen.
"Kejahatan terhadap password ini juga menarik. Harus sering-sering mengganti password," terang Dimitry.