Sepekan Kabur, Perempuan yang Viral Aniaya Bocah Ditangkap Polres Bantaeng di Sinjai
Kepolisian Resor Bantaeng menangkap pelaku penganiayaan anak di bawah umur, HAN (29), yang viral di media sosial. Perempuan bergaya laki-laki itu ditangkap sepekan setelah video dirinya menganiaya anak di bawah umur viral di media sosial (medsos).
Kepolisian Resor Bantaeng menangkap pelaku penganiayaan anak di bawah umur, HAN (29), yang viral di media sosial. Perempuan bergaya laki-laki itu ditangkap sepekan setelah video dirinya menganiaya anak di bawah umur viral di media sosial (medsos).
Kepala Reserse Kriminal Polres Bantaeng Ajun Komisaris Rudi mengatakan HAN ditangkap di Kabupaten Sinjai pada Rabu (30/11) pukul 23.00 Wita. HAN sebelumnya kabur usai videonya melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur viral di medsos.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang ditemukan pemancing di Thailand yang menjadi viral? Penemuan Sisik Ular Raksasa Sampai Puluhan Meter yang Bikin Heboh Pemancing tak sengaja temukan sisik ular raksasa di Thailand. Video viral 15 detik ini mencuri perhatian 40 juta penonton, memicu antusias warganet.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
"Pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan penganiayaan terhadap anak inisial RY," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (1/12).
Rudi mengungkapkan motif HAN melakukan penganiayaan terhadap RY karena sering menangis. Rengekan bocah itu memancing amarah HAN.
"Antara pelaku dan ibu korban dan korban tinggal serumah di rumah pelaku di Bellang, Bantaeng," ucapnya.
Kronologi Penganiayaan Bocah
Sekadar diketahui, video penganiayaan anak di bawah umur oleh perempuan berpenampilan laki-laki di Kabupaten Bantaeng inisial HS (20) viral di media sosial (medsos). Kepolisian Resor Bantaeng memburu pelaku yang saat ini kabur dari rumahnya.
Video tersebut mendapat respons dari netizen. Mereka meminta Polres Bantaeng untuk segera menangkap pelaku. "Tolong Resmob Bantaeng," komentar akun Zainuddin di postingan Sry Megawaty.
Dalam video terlihat anak laki-laki menangis tak berdaya terus dipukul tanpa ampun oleh pelaku. Dengan logat Makassar, pelaku dengan tega memukul, mencubit dan membanting si anak kecil.
Kepala Polres Bantaeng Ajun Komisaris Besar Andi Kumara membenarkan video viral penganiayaan anak di bawa umur berada di wilayah hukumnya. Ia mengaku sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku berinisial HS (20).
"Iya semalam anggota sudah ke TKP dan arahkan korban untuk melapor. Untuk saat ini pelaku masih dalam pengejaran anggota. Mohon doa dan dukungan," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (24/11).
Meski demikian, Andi Kumara tidak menjelaskan kronologis penganiayaan. Ia mengarahkan hal tersebut ke Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Rudi.
"Untuk teknis bisa hubungi Kasatreskrim langsung ya," tuturnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Bantaeng AKP Rudi mengatakan pelaku penganiayaan masih diburu. Ia menyebut ibu korban sudah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut.
"Ibu korban sudah buat laporan. Pelaku masih belum ditangkap dan proses pengejaran," kata dia.
Rudi mengungkapkan meski dalam video terlihat pelaku seperti laki-laki, tetapi ternyata seorang perempuan. Rudi menyebut lokasi penganiayaan anak tersebut berada di rumah keluarga pelaku
"Dia perempuan, tapi mirip laki-laki atau tomboi. TKP di rumah keluarga pelaku," ungkapnya.
Terkait informasi pelaku dan ibu korban berpacaran, Rudi mengaku masih belum mengetahui. Ia menyebut saat ini masih fokus mengejar pelaku.
"Belum tahu kalau informasi itu," tutupnya.
(mdk/yan)